pembangunan pertanian terdapat tiga kelompok sasaran utama yang perlu
dicapai yaitu :
1. meningkatnya ketahanan pangan nasional yang meliputi meningkatnya
kapasitas produksi komoditas pertanian dan berkurangnya ketergantungan
terhadap pangan impor sekitar 5-10 persen dari produksi domestik;
2. meningkatnya nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian yang
meliputi meningkatnya mutu produk primer pertanian, meningkatnya
keragaman pengolahan produk pertanian dan meningkatnya ekspor serta
meningkatkanya surplus perdagangan komoditas pertanian; dan
3. meningkatnya kesejahteraan petani yang meliputi meningkatnya
produktivitas tenaga kerja di sektor pertanian dan menurunnya insiden
kemiskinan.
Untuk mengimplementasikan sasaran pembangunan pertanian tersebut
sangat diperlukan mengajak seluruh lapisan masyarakat petani dan diluar
pertanian. Bentuk ajakan yang sekaligus dapat meningkatkan kemampuan
masyarakat tersebut diantara melalui pendidikan non formal seperti
penyuluhan. Penyuluhan pertanian merupakan proses pembelajaran bagi
pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong
dan mengorganisasikan dirinya dalam rangka mengakses informasi pasar,
teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk
meningkatkan produktifitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraan,
serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan.
Dalam proses penyuluhan pertanian keberhasilan yang dicapai yaitu
dapat penetapkan pesan / materi yang tepat sesuai dengan sasaran
pembangunan pertanian tersebut tanpa mengabaikan kebutuhan dari
masyarakat petani. Pesan atau materi penyuluhan pertanian untuk dapat
diterima dan dihayati serta diterapkan sehingga dapat meningkatkan
kemampuan, bila cara penyampaiannya yang dipilih cocok dengan kondisi dari
7masyarakat petani. Memilih cara atau metode/teknik ini akan menentukan
keberhasilan didalam penyelengaraan program penyuluhan pertanian yang
merupakan bagian dari pembangunan pertanian.
Metode Penyuluhan Pertanian adalah cara penyampaian materi (isi
pesan) penyuluhan pertanian oleh penyuluh pertanian kepada petani beserta
anggota keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung agar
mereka tahu, mau dan mampu menggunakan inovasi baru. Umumnya pesan
terdiri dari sejumlah simbol dan isi pesan inilah yang memperoleh perlakuan.
Bentuk perlakuan tersebut memilih, menata, menyederhanakan, menyajikan
dll. Dilain pihak simbol dapat diartikan kode-kode yang digunakan pada
pesan. Simbol yang mudah diamati dan paling banyak digunakan yaitu
bahasa. Keputusan-keputusan yang dibuat oleh penyuluh pertnaian atau
sumber unutk memilih serta menata isi pesan dan simbol yang digunakan
pada pesan dapat dikatakan teknik penyuluhan pertanian. Dilain pihak
kegiatan penyuluhn pertanian terlibat dalam proses belajar mengajar karena
penyuluhan termasuk dalam sistem pendidikan non formal. Sesusi dengan
tujuan , proses belajar mengajar dalam penyuluhan pertanian menghendaki
retensi yang tinggi atau efek yang maksimal. Untuk memperoleh retensi yang
tinggi setiap audien memerlukan belajar yang berulang. Dengan demikian
teknik penyuluhan pertanian dapat didefinisikan sebagai keputusan –
keputusan yang dibuat oleh sumber atau penyuluh dalam memilih serta
menata simbul dan isi pesan menentukan pilihan cara dan frekuensi
penyampaian pesan serta menentukan bentuk penyajian pesan.
B. Tujuan
1. Meningkatkan efektifitas penyuluhan pertanian dengan pemilihan metode
yang tepat, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sasarannya
2. Agar penyuluh pertanian dapat menetapkan suatu metode atau
kombinasi beberapa metode yang tepat dan berhasil guna.
3. Agar kegiatan penyuluhan pertanian yang dilaksanakan untuk
menimbulkan perubahan yang dikehendaki.
9C. Prinsip
Sebelum menerpakan metode penyuluhan pertanian yang harus
diperhatikan bagi penyuluh adalah memahami prinsip prinsip yang dapat
dijadikan landasan untuk memilih metode yang tepat:
1. Pengembangan untuk berpikir kreatif
Melalui penyuluhan, bukanlah dimaksud agar masyarakat penerima manfaat
selalu menguntungkan diri kepada petunjuk, nasehat, atau bimbingan
penyuluhannya.
Tetapi sebaliknya, melalui penyuluhan harus mampu dihasilkannya petani
yang mampu dengan upayanya sendiri mengatasi masalah-masalah yang
dihadapi, serta mampu mengembangkan kreatifitasnya untuk
memanfaatkan setiap potensi dan peluang yang diketahuinya untuk terus
menerus dapat memperbaiki mutu hidupnya.
Karena itu, pada setiap kegiatan penyuluhan, seorang penyuluh harus
mampu memilih metoda yang sejauh mungkin dapat mengembangkan daya
nalar dan kreatifitas masyaraket penerima manfaatnya.
2. Tempat yang paling baik adalah di tempat kegiatan penerima manfaat
dapat dipastikan bahwa, setiap individu sangat mencintai profesinya, karena
itu tidak suka diganggu (untuk meninggalkan pekerjaan rutinnya), serta
selalu berperilaku sesuai dengan pengalamannya sendiri dan kenyataan-
kenyataan yang dihadapinya sehari-hari. Oleh sebab itu, dalam banyak
kasus, kegiatan penyuluhan sebaiknya dilaksanakan dengan menerapkan
metoda yang dilaksnakan di lingkungan pekerjaan (kegiatan) penerima
manfaatnya. Hal ini dimaksudkan agar
a . tidak banyak mengganggu (menyita waktu) kegiatan rutinnya.
b. Penyuluh dapat memahami betul keadaan penerima manfaat, termasuk
masalh-masalah yang dihadapi dan petensi serta peluang yang dapat
dimanfaatkan utnuk perbaikan mutu hidup mereka.
c. Kepada penerima manfaat dapat ditunjukkan contoh-contoh nyata
tentang masalah dan petensi serta peluang yang dapat ditemukan
dilingkungan pekerjaannya sendiri, sehingga mudah dipahami dan
diresapi serta diingat oleh penerima manfaatnya.
103. Setiap individu terikat dengan lingkungan sosialnya
sebagai makhluk sosial, setiap individu akan selalu berperilaku sesuai
dengan kondisi lingkungan sosialnya, atau setidak-tidaknya akan selalu
berusaha menyesuaikan diri diri dengan perilaku orang-orang disekitarnya.
Karena itu, kegaiatan penyuluhan akan lebih efisien jika diterapkan hanya
kepada beberapa warga masyarakat, terutama yang diakui oleh
lingkungannya sebagai “panutan” yang baik.
4. Ciptakan hubungan yang akrab dengan penerima manfaat
Kegiatan penyuluhan adalah upaya mengubah perilaku orang lain secara
persuasif dengan menerapkan sietem pendidikan.
Adanya hubungan pribadi yang akrab antara penyuluh dengan penerima
manfaatnya, akan merupakan syarat yang harus dipenuhi, setidak-tidaknya
akan memperlancar kegiatan penyuluhan itu sendiri.
Keakraban hubugna antara penyuluh dan penerima manfaat ini menjadi
sangat penting. Karena dengan keakraban itu akan tercipta suatu
keterbukaan megemukakan masalah dan menyampaikan pendapat.
Disamping itu, saran-saran yang disampaikan penyuluh dapat diterima
dengan senang hati seperti layaknya saran seorang sahabat tanpa ada
prasangka atau merasa dipaksa.
5. Memberikan sesuatu untuk terjadinya perubahan.
Kegiatan penyuluhan adalah upaya untuk mengubah perilaku penetima
manfaat, baik pengetahuannya, sikapnya atau keterampilannya. Dengan
demikian, metoda yang diterapkan harus mampu merangsang penerima
manfaat untuk selalu siap (dalam arti sikap dan pikiran) dan dengan suka
hati atas kesadaran atau pertimbangan nalarnya sendiri melakukan
perubahan-perubahan demi perbaikan mutu hidupnya sendiri. Keluarganya
dan masyarakatnya.
D. Rangkuman
Metode Penyuluhan Pertanian adalah cara penyampaian materi (isi
pesan) penyuluhan pertanian oleh penyuluh pertanian kepada petani beserta
anggota keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung agar
mereka tahu, mau dan mampu menggunakan inovasi baru.
11Teknik penyuluhan pertanian dapat didefinisikan sebagai keputusan –
keputusan yang dibuat oleh sumberatau penyuluh dalam memilih serta
menata simbul dan isi pesan menentukan pilihan cara dan frekuensi
penyampaian pesan serta menentukan bentuk penyajian pesan.
Prinsip-prinsip metode dan teknik penyuluhan pertanian
a. Pengembangan untuk berpikir kreatif
b. Tempat yang paling baik adalah di tempat kegiatan penerima manfaat
c. Setiap individu terikat dengan lingkungan sosialnya
d. Ciptakan hubungan yang akrab dengan penerima manfaat
e. Memberikan sesuatu untuk terjadinya perubahan
E. Latihan 1
Diskusikan dalam kelompok kecil dan tuangkan hasilnya dalam kertas
koran/ manila
a. Pengertian Metode Penyuluhan Pertanian
b. Pengertian Teknik Penyuluhan Pertanian
c. Tujuan dari metode dan teknik penyuluhan pertanian
d. Prinsip-prinsip meto de penyuluhan pertanian
e. Pesan mengandung beberapa aspek untuk dikelola
Presentasekan hasil diskusi kelompok kecil di dalam kelas dan beri
kesemaptan pada kelompok lain untuk bertanya
A. Dasar Pemilihan
Penggunaan panca indera tidak terlepas dari suatu proses belajar
mengajar karena panca indera tersebut terlibat di dalamnya Hal ini dinyatakan
oleh Socony Vacuum Oil Co. yang di dalam penelitiannya memperoleh hasil
sebagi berikut 1 % melalui indera pengecap, 1,5 % melalui indera peraba
3,5 % melalui indera pencium 11 % melalui indera pendengar dan 83 %
melalui indera penglihatan.
Dalam mempelajari sesuatu seseorang akan mengalami suatu proses
adopsi yang berlangsung secara bertahap melalui serangkaian pengalaman
mental psikologis sebagai berikut :
• Tahap penumbuhan perhatian, dimana seorang sekedar mengetahui
adanya suatu gagasan / ide atau praktek baru untuk pertama kalinya.
• Tahap pertumbuhan minat, dimana seseorang ingin mengetahui lebih
banyak perihal baru tadai dan berusaha mencari informasi lebih lanjut.
• Tahap menilai, dimana seseorang mampu membuat perbandingan
• Tahap mencoba, dimana seseorang mencoba gagasan baru atau praktek
baru.
• Tahap menerapkan, dimana seseorang meyakini gagasan atau praktek
baru itu dan menerapkan sepenuhnya secara berkelanjutan di dalam
usahataninya.
Kemampuan seseorang untuk mempelajari sesuatu berbeda-beda
demikian juga tahap perkembangan mental, keadaan lingkungan dan
kesempatan, sehingga perlu ditetapkan suatu metode penyuluhan pertanian
yang berhasil guna dan berdaya guna.
Untuk penerapan dari metode dan teknik penyuluhan pertanian dengan
mengamati terlebih dahulu dasar pertimbangan pemilihan metode dan teknik
penyuluhan pertanian yang terdiri :
1. Sasaran
13• Yang perlu diperhatikan tingkat pengetahuan sasaran, ketrampilan dan
sikap sasaran
• Kondisi sosial budaya sasaran penyuluhan
• Banyaknya sasaran yang dicapai.
2. Sumberdaya penyuluhan
Yang perlu dipertimbangan untuk sumberdaya penyuluhan pertanian ini:
• Kemampuan penyuluh yang meliputi pengusaan ilmu dan ketrampilan
serta sikap yang dimiliki.
• Materi penyuluhan yang akan disampaikan
• Ketersediaan sarana dan biaya penyuluhan
3. Keadaan Daerah
• Musim dan iklim
• Keadaan usahatani
• Keadaan lapangan
4. Kebijaksanan Pembangunan Pertanian
• Yang berasal dari pemerintah pusat dan daerah
• Yang berasal dari masyarakat petani
B. Ragam metode dan teknik
Ragam metode dan teknik penyuluhan pertanian yang dapat dipilih
untuk dapat diterapkan dapat didasarkan pada aspek :
• Komunikasi : - langsung seperti anjangsana, pertemuan kelompok,
kursustani, karyawisata/widyawisata, ceramah, FDG.
- tidak langsung seperti penggunaan media cetak (poster,
leaflet, folder, brosur, majalah, koran), penggunaan media
elekrtonik (televisi, film radio), dialog melalui media
komunikasi.
• Psikososial : - massal seperti menyabaran media cetak, pengunaan media
elektronik, pertemuan umum, pameran, kampanye.
- kelompok seperti demontrasi, FDG, kursustani, pertemuan
kelompok, karyawisata/widyawisata, ceramah.
14 - individu/perorangan seperti anjangsana rumah/tempat
usaha, surat menyurat, telepon.
• Panca indera : - penglihatan seperti brosur, folder, leaflet, majalah, poster
dan koran
- pendengaran seperti tape recoder, radio, telepon
- kombinasi pendengaran dan penglihatan seperti pemutaran
film dan televisi
Pemilihan dan menerapan metode penyuluhan pertanian berdasar
komunikasi dikaitkan dengan tahapan adopsi
Beberapa jenis metode penyuluhan pertanian yang dapat diterapkan:
1. Ceramah
Ceramah merupakan suatu pertemuan untuk menyampaikan informasi
sebanyak-banyaknya dalam waktu yang relatif cepat.
Tujuan : untuk menyampaikan informasi yang lengkap dengan penyelasan
yang lebih mendalam.
2. Demonstrasi
Demonstrasi merupakan suatu metode penyuluhan di lapangan untuk
memperlihatkan / membuktikan secara nyata tentang cara dan atau hasil
penerapan teknologi pertanian yang telah terbukti menguntungkan bagi
petani – nelayan. Berdasarkan sasaran yang akan dicapai demonstrasi
dibedakan atas demostrasi usahatani perorangan (demplot), demonstrasi
15usahatani kelompok (demfarm), demonstrasi usahatani gabungan kelompok
(dem area)
Tujuan demonstrasi
a. Tujuan demonstrasi plot yaitu untuk memberikan contoh bagi petani
disekitarnya untuk menerapkan teknologi baru di bidang pertanian.
b. Tujuan demonstrasi farm yaitu meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan
anggota kelomoktani serta memberikan contah petani disekitarnya
menerapkan teknologi baru melali kerjasama kelompok.
c. Tujuan demonstrasi area yaitu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
anggota kelompok tani melalui kerjasama antar kelompok tani untuk
menerapkan inovasi baru di bidang pertanian serta memberikan contoh
bagi petani sekitarnya.
3. Anjangsana
Anjangsana merupakan kunjungan yang terencana yang dilakukan oleh
penyuluh ke rumah /tempat usaha petani tujuan menumbuhkan kepercayaaan
diri petani dan keluarganya.
Dalam anjangsana agar dapat dilakukan secara terencana, penyiapkan
kebutuhan teknologi yang diperlukan petani serta bahan informasi seperti :
brosur, folder, folder dan media lainnya.
4. Kursus Tani
Kursus tani merupakan proses belajr mengajar yang khusus diperuntukan
bagi petani dan keluarganya yang diselenggarakan secara sistematis, teratur
dan dalam jangka waktu tertentu.
Tujuan dari khursus tani :
a. meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kecakapan petani dalam
memecahkan masalah yang dijumpai dalam usahataninya
b. meningakatkan pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan dalam
menerapkan teknologi yang lebih menguntungkan .
c. menumbuhkan calon kontaktani yang bersedia dan mampu menyebarkan
teknologi pertanian yang lebih menguntungkan
16d. menggugah dan mengembangkan kesadaran dan swadaya serta
kepemimpinan keluarga tani.
5. Magang
Magang merukan proses belajar mengajar anatar petani, dimana seorang
petani belajar dari pengalaman kerjanya pada suatu usatani dalam keadaan
sesungguhnya di lapangan dengan bimbingan petani yang berhasil
menjalankan usahanya.
Tujun dari magang:
a. Menumbuhkan kreativitas, sikap kritis, rasa percaya diri dan jiwa
kewirausahaan petani
b. Menumbuhkan minat dan keyakinan petani pemagang terhadap usahatani
sebagai sumber mata pencaharian.
c. Menumbuhkan dan mengembangkan hubungan social dan interaksi positif
antar sesama petani
d. Meningkatkan ketrampilan, kecakapan dan rasa percaya diri petani pengajar
dalam mengajar petani lain.
6. Mimbar Sarasehan
Mimbar sarasehan merupakan forum konsultasi antar kelompok andalan
(KTNA) dengan pihak pemerintah yang diselenggarakan secara periodik dan
berkesinambungan untuk membicarakan memusyawarahkan dan mencapai
kesepakatan mengenai hal-hal yang menyangkut masalah-masalah
pelaksanaan program pemerintah dan kegiatan petani dalam rangka
pembangunan pertanian.
Tujuan
a. Memahami keadaan dan masalah yang dihadapi pembangunan pertanian
di lapangan.
b. Mencapai kesepakatan bersama tentang pemecahan maslah berserta
penyusunan rencana kegiatan yang mencakup usahatani dan kehidupan
petani dan keluarganya.
c. Melaksnakan penerapan kegiatan di lapangan sesuai dengan kesepakatan
bersama.
17d. Meningkatkan peranan dan peranserta petani sebagai subyek
pembangunan
e. Mewujudkan hubungan timbal balik yang serasi antar kontaktani dan
pemerintah dalam pelaksanaan dan pengawasan pembangunan pertanian
untuk memperbaiki perencanaan masa yang akan datang.
7. Pameran
Pameran merupakan usaha untuk memperhatikan atau mempertunjukan
model, contoh, barang, peta, grafik, benda hidaup dan sebagainya secara
sistematis pada suatu tempat tertentu. Suatu pameran melingkupi tiga tahap
usaha komunikasi yaitu menarik perhatian, mengguggah hati dan
membangkitkan keinginan serta bila memungkin tahap menyakinkan
diharapkan dapat juga tercapai.
Tujuan
a. Mempengaruhi orang untuk menerima cara-cara baru dan memperlihatkan
teknologi baru sekaligus ditunjukan hasil hasil yang telah dicapai.
b. Menarik perhatian banyak orang dan meningkatkan pengertian dan minat
c. Menumbuhkan pengertian dan apresiasi terhadap pembangunan pertanian
8. Perlombaan
Perlombaan merupakan kegiatan dengan aturan tertentu untuk
menumbuhkan persaingan yang sehat antar petani untuk mencapai prestasi
yang diinginkan secara maksimal
Tujuan
a. Menarik perhatian petani terhadap suatu hal dalam usahatani
b. Meningkatkan prestasi petani dalam berusahatani yang lebih baik dan lebih
menguntngkan
c. Menumbuhkan dan meningkatkan peransaerat petani dan kerjasama
diantara petani.
9. Pertemuan Diskusi
Pertemuan diskusi merupakan pertmuan yang jumlah pesertanya tidak lebih
dari 20 orang dan biasanya diadakan untuk bertukar pendapat mengenai
18suatu kegiatan yang akan diselenggarakan tau gua mengumpulakan saran-
saran untuk memecahkan persoalan
Tujuan
mengajak petani untuk membicarakan dan memecahkan maslah yang
berkaitan dengan penerapan teknologi baru, penyaluran sarana produksi,
pemasaran hasil, pengorganisasian kegiatan kelompok tani dan kelestarian
sumberdaya alam.
10. Temu Karya
Temu karya merupakan pertemuan antar petani untuk bertukar pikiran dan
pengalaman serta belajar atau saling mengajarkan sesuatu ketrampilan dan
pengetahuan untuk diterapkan
Tujuan
a. Membuka kesempatan tukar menukar pengalaman dan ketrampilan
b. Mempercepat penerapan teknologi baru.
c. Memperluas cakrawala berfikir
d. Meningkatkan keakraban antar petani
11. Temu Lapang
Temu lapang meruapakan pertemuan antara petani dengan peneliti untuk
salaing tukar menukar informasi tentang tenologi yang dihasilkan oleh peneliti
dan umpan baik dari petani.
Tujuan
a. Membuka kesempatan bagi petani untuk mendapatkan informasi teknologi
hasil penelitian
b. Membuka kesempatan bagi peneliti untuk mendapatkan umpan balik dari
hasil-hasil penelitiannya
c. Menyalurkan teknologi di kalangan petani secara lebih cepat.
12. Temu Tugas
Temu tugas merupakan pertemuan berkala antara pengemban fungsi
penyuluhan, penelitian pengaturan dan pelayanan dalam lingkup pertanian.
Tujuan
19Mencapai suatu pandangan, sikap dan perilaku dalam melaksanakan suatu
kegiatan pembangunan
13. Temu Usaha
Temu usaha merupakan pertemuan antara petani dengan pengusaha
dibidang pertanian
Tujuan
a. Menumbuhkan rangsangan kea rah usahatani komersial kerjasama usaha
dan kewirausahaan
b. Membuka kesempatan bagi petani untuk mempromosikan hasil usahanya
c. Membuka kesempatan untuk menambah pengetahuan dibidang
pemasaran serta dibidang teknologi produksi dan pengolahan hasil
d. Mengadakan transaksi usaha yang menguntungkan kedua belah pihak.
14. Temu Wicara
Temu wicara merupakan pertemuan antara petani dengan pemerintah
untuk bertukar mengenai kebijaksanaan pemerintah dalam pembangunan,
khususnya pembangunan pertanian serta mengenai keinginan, gagasan, dan
pelaksanaan pembangunan oleh petani di lapangan.
Tujuan
a. Meningkatkan pengetahuan dan pengertian petani tentang pembangunan
pertanian pada khususnya serta pembangunan nasional
b. Meningkatkan motivasi petani untuk melaksanakan kegiatan pembangunan
pertanian
c. Membuka saluran umpan balik dari masyarakat tani kepada pemerintah.
15. Widyawisata
Widyawisata merupakan suatu perjalanan bersama yang dilakukan oleh
kelompoktani, untuk belajar dengan melihat suatu penerapan teknologi dalam
keadaan yang sesungguhnya, atau melihat suatu akibat tidak diterapkannya
teknologi di suatu tempat.
Tujuan
20a. Meyakinkan peserta dengan memberikan kesempatan kepada mereka
untuk melihat sendiri hasil penerapan, suatu teknologi demonstrasi
suatu ketrampilan, alat baru dan sebagainya.
b. Membantu peserta mengenal masalah, menumbuhkan minat dan
perhatian, serta memotivasi untuk melakukan sesuatu hal.
16. Karyawisata
Karyawisata merupakan suatu perjalanan bersama yang dilakukan oleh
kelompoktani, untuk belajar sambil bekerja suatu penerapan teknologi dalam
keadaan yang sesungguhnya.
Tujuan
a. Memberikan kesempatan kepada petani untuk belajar sambil melakukan
sendiri hasil penerapan, suatu teknologi demonstrasi suatu ketrampilan,
alat baru dan sebagainya.
b. Membantu peserta mengenal masalah, menumbuhkan minat dan
perhatian, serta memotivasi untuk melakukan sesuatu hal.
17. Sekolah Lapang
Sekolah lapang merupakan kegiatan pertemuan berkala yang dilakukan
oleh sekelompok petani pada hamparan tertentu, yang diawali dengan
membahas masalah yang sedang dihadapi, kemudian diikuti dengan curah
pendapat, berbagi pengalaman tentang alternatif dan pemilihan cara
pemecahan masalah yang palibng efektif dan efisien sesuai dengan
sumberdaya yang dimiliki.
Tujuan
a. Petani memiliki kesempatan mengidentifikasi kebutuhan ilmu dan
ketrampilan dalam melaksanakan usahataninya
b. Petani belajar untuk menambah ilmu dan ketrampilan untuk memecahkan
masalah yang dihadapinya ditempat yang sesuai dengan keadaan dan
masalah yang dihadapi sehari-hari.
c. Petani mampu menganalisis dan mengambil keputusan yang rasional
tentang tindakan yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah dan
memperbaiki usahataninya berdasarkan hasil lapangan.
21d. Para petani mampu bekerjasama dalam proses belajar untuk
meningkatkan produktivitas usahataninya secara berkelanjutan.
C. Rangkuman
Pemilihan metode dan teknik penyuluhan pertanian didasari tingkat
kemampuan penerimaan panca indera dan tahapan adopsi yang meliputi
kesadaran, minat, menilai, mecoba dan menerapkan.
Dasar pertimbangan pemilihan metode dan teknik penyuluhan pertanian
meliputi keadaan sasaran, sumber daya penyuluhan, keadaan wilayah dan
kebijakan pembangunan pertanian.
Ragam metode dan teknik penyuluhan dapat didasari dari pendekatan
jenis komunikasi, psikososial dan panca indera
D. Latihan 2
Diskusikan dalam kelompok kecil dan tuangkan hasilnya dalam kertas
koran/manila
a. Panca indera yang dapat menerima respon yang paling besar dari
rangsangan
b. Tahapan dari menerapan/adopsi sebagai dasar pemilihan metode dan
teknik penyuluhan pertanian
c. Dasar pertimbangan untuk pemilihan metode penyuluhan pertanian
d. Metode yang berdasarkan aspek psikososial pendekatan individu,
kelompok dan massal
e. Metode yang berdasarkan aspek pendekan komunikasi langsung dan tidak
langsung
Presentasekan hasil diskusi kelompok kecil didalam kelas dan beri kesemaptan
pada kelompok lain untuk bertanya
ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE DAN TEKNIK
PENYULUHAN PERTANIAN
A. Lingkup Analisis
Metode penyuluhan merupakan cara penyampaian pesan agar dapat
terjadi perubahan sehingga sasaran tahu, mau dan mampu dalam
menerapkan inovasi baru. Ketika penyuluh telah dapat menetapkan cara untuk
menyampaikan pesan diharapkan keputusan tersebut dapat memberikan
tingkat efektivitas yang optimalmaksimal untuk kegiatannya. Untuk mengamati
apakah cara untuk menyampaikan suatu pesan itu tersebut berdaya guna
ataukah perlu disempurnakan dapat dilakukan analisis tingkat efektivitasnya.
Sesuai dengan pendayagunaan teknik penyuluhan pertanian yaitu
terjadinya efek yang optimal dalam proses komunikasi inovasi. Oleh karena itu
keputusan cara penyampaian pesan yang diambil penyuluh harus dapat ditata
dan diolah.
1. Lingkup teknik pendayagunaan penyuluhan pertanian meliputi :
a. Memilih dan menata simbol,
b. Memilih dan menata isi pesan,
c. memilih cara penyamapain pesan baik tunggal maupun kombinasi
2. Lingkup pendayagunaan teknik penyuluhan pertanian dalam perlakuan
terhadap simbol :
a. Memilih bahasa yang tepat
b. Memilih bentuk bahasa
c. Memilih kata-kata yang mudah dimengerti
d. Mendayagunakan tatabahasa dan gaya bahasa
e. Mendayagunakan inovasi dan aksentuasi
3. Lingkup pendayagunaan teknik penyuluhan pertanian dalam perlakuan
terhadap pesan
a. Memilih isi pesan yang memenuhi persyaratan inovasi yang dianjurkan
b. Menata isi pesan agar :
1) Cocok dengan cara penyampaian yang digunakan
232) Cocok dengan bentuk penyajian yang di tampilkan
3) Sesuai dengan daya anut sasaran
4) Saling mengisi dengan kegiatan petani sesuai dengan tahapan
proses adopsi.
B. Analisis Efektifitas
Analisis dapat dilakukan dengan cara membandingkan standart yang telah
ditentukan dengan data yang diperoleh dengan dari kegiatan dari menerapan
metode dan teknik penyuluhan pertanian. Selanjutnya dilakukan memasukan
dalam kategori tingkat efektifitas. Untuk langkah menganalisis sebagai berikut :
1. Penetapkan terlebih dahulu cara penyampaian, isi pesan dan simbol.
2. Dari cara penyampaian, isi pesan dan simbol tentukan aspek yang akan
dilakukan pengukuran
3. Setiap aspek yang akan diukur tentukan standart yang diharapkan.
4. Dari standart yang ditentukan kemudian dapat ditetapkan tingkatkan/
kategori efektifitas dari penggunaan cara penyampaian pesan tersebut.
5. Pengukuran dari tingkat efektitas ini dapat dibuatkan instrumen yang
berkaitan dengan cara penyampaian pesan tersebut, sebagai berikut :
a. Untuk pendayagunan teknik penyuluhan penggunaan media cetak
(flipcahart, leaflet, folder, brosur, poster, koran, majalah) instrumen yang
dapat digunakan mulai pengamatan dari perlakuan bahasa, perlakuan
isi pesan dan bentuk penyajian.
b. Untuk pendayagunaan teknik penyuluhan pertanian dalam bentuk
pertemuan (mimbar sarasehan, temu wicara, temu usaha, temu karya,
karyawisata , demonstrasi pertemuan kelompok) intsrumen yang dapat
digunakan perlakuan pada saat prapertemuan, perlakuan pada saat
pertemuan, perlakuan pada saat pasca pertemuan.
Contoh instrumen untuk perlakuan saat prapertemuan :
Berapa orang petani atau kontaktani yang layak menjadi pemrakarsa
pada temu karya. Dari jumlah tersebut berapa persen yang dapat
menjadi pemrakarsa ?
a lebih dari 80 %
b Antara 50 – 80 %
24c Kurang dari 50 %
Instrumen dapat dikembangkan sesuai dengan tahapan perlaku yang
akan diterapkan dari suatu metode.
6. Pengumpulan data dari sasaran dapat dilakukan dengan wawancara dan
survey langsung.
7. Data yang telah dikumpul dapat dilakukan sortir dan cleaning, data sehingga
lebih akurat. Selanjutnya data ditabulasikan untuk siap dilakukan analisis.
8. Menghitung jumlah jawaban yang telah dikumpulkan ( a, b dan c) dari
pertanyaan yang diajukan. Untuk yang menilai huruf a diberi angka 3, b
diberi nilai 2 dan c diberi nilai 1
9. Untuk mengetahui tingkat efektifitas dapat diperoleh dari seluruh aspek
perlakuan yang capai dibagi total nilai maksimal, kemudian hasilnya
dikalikan 100 %
10. Hasil yang dicapai dapat dibandingkan dengan tingkatan apakah cara
penyampaian pesan yang telah diputuskan efektif, cukup efektif , kurang
efektif atau tidak efektif dsb.
C. Rangkuman
Lingkup pendayagunaan metode dan teknik penyuluhan terdiri memilih dan
menata simbul, isi pesan dan cara penyampaian pesan.
Untuk menganalisis melakukan terlebih dahulu identifikasi, menyusun alat
ukur yang meliputi pertanyaan, standart dan kategori. Menngumpulkan data
dan menganalisis yang meliputi pengkodean, tabulasi dan analisis
D. Latihan 3
Membuat tugas analisis efektifitas metode dan teknik penyuluhan pertanian
Setiap kelompok membuatan analisis efektivitas metode dan teknik
penyuluhan pertanian dengan tahap sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi penyelenggaraan pertemuan ( dapat pilih satu )
b. Menyusun alat ukur
c. Melakukan analisis efektifitas kegaitan analisis berdasarkan alat ukur
d. Melakukan pengolahan hasil
e. Melakukan penilaian
25BAB V
PERANCANANGAN METODE DAN TEKNIK PENYULUHAN
A. Rancangan menetapkan
Bila dasar pertimbangan untuk pemilihan ini telah terpenuhi maka untuk
merancang metode dan teknik penyuluhan pertanian dengan melakukan
tahapan :
1. Mengidentifikasi dan analisis data yang dari sasaran, penyuluh dan
perlengkapannya, keadaan daerah/wilayah dan kebijakan pembangunan
Setelah memiliki data dasar, kegiatan selanjutnya menetapkan tahap
penerapan sasaran. Untuk keperluan in penyuluh dapat menganalisis
dari sebagian data. Apa tahap penerapan sasaran sudah ada atau
sudah disiapkan, maka langkah berikutnya adalah mencoba menteapkan
alternatif meode penyuluhan
2. Menetapkan alternatif metode penyuluhan pertanian. Alternatif metode ini
dapat didekati dengan penggolongan berdasarkan jumlah sasaran yaitu
secara pendekatan massal, kelompok maupun perorangan.
a. Metode dengan pendekatan massal dipergunakan untuk menarik
perhatian, menumbuhkan minat dan keinginan serta memberikan
informasi selanjutnya.
b. Metode dengan pendekatan kelompok dapat dipergunakan untuk lebih
rinci memeberikan informasi tentang suatu teknologi atau praktek.
Metode tersebu ditujukan untuk dapat membanu seseorang dari
tahap menginginkan ke tahap mencoba atau sampai tahap
menerapkan.
c. Metode pendekatan perorangan , dapat sangat berguna dalam tahap
mencoba hingga menerapkan, metode perorangan ini dilakukan
apabila sasaran sudah hampir samapai tahap mencoba dan bersedia
mencoba yang tentunya memerlukan bimbingan untuk memantapkan
keputusnya.
d. Untuk faktor ini juga tidak lepas dari pengalaman dan masa kerja /tugas
penyuluh. Penyuluh yang belum memiliki pengalaman atau dalam taraf
26permulaan metode penyuluhan yang terbaik adalah pendekatan
perorangan. Bila kemampuan dalam pengenal sasaran dan keadaan
lapangan sudah dimiliki, maka metode penyuluhan yang efektif dalam
menjangkau sasaran adalah pendekatan kelompok atau massal.
3. Menetapkan metode penyuluhan pertanian. Penyuluh baru dapat
memikirkan metode yang cocok dengan kondisi keadaan lapangan dan
sasaran. Penetapan metode dapat satu jenis atau lebih / beberapa
metode.
Dalam mencapai suatu tujuan perlu dilaksanakan pemecahan
dengan kombinasi metode tertentu. Pertimbangan tentang musim,
keadaan usahtani, permasalahan di lapangan, fasilitas sasaran penyuluhan
yang telah dikemukakan terdahulu, sangat diperlukan dalam
menetapkankombinasi metode. Pertimbangan akan menghasilkan
permilihan ini satu atau lebih metode penyuluhan.
Bila metode yang akan diterapkan lebih dari satu maka perlu dilakukan
pengulangan, urutan atau kombinasi.
• Pengulangan : misalnya kursus tani I diualangi dengan yang ke II dan
seterusnya dengan materi lanjutan.
• Urutan : misalnya kursustani diikuti dengan wiyawisata, perlombaan
dan lain-lain
• Kombinasi : misalnya waktu demonstrasi sekaligus dilaksanakan
lomba antar peserta dan menyebarkan publikasi.
4. Setelah penyuluh dapat menetapkan cara yang digunakan untuk
menyampaikan pesan/materi, selanjutnya penyuluh menyusun bagaimana
untuk mengetahui bahwa teknik yang digunakan akan memperoleh
tingkat efektivitas yang optimal. Yang dapat dicermati dari saat persiapan,
pelaksanaan dan pasca pelaksanan ketika telah ditetapkan metode untuk
diterapkan
B. Rangkuman
Rancangan dalam pembuatan metode dan teknik dimulai dari menigdentifikasi
dan menganalisis data, menerapkan alternatif metode, menetapkan metode
dan menentukan efektitasyang akandigunakan.
27C. Latihan 4
Membuat tugas rancangan metode dan teknik penyuluhan pertanian
a. Setiap kelompok merancang metode penyuluhan pertanian melalui
pendekatan kelompok dengan menggunakan salah satu jenis teknik
pertemuan
b. Rancang mulai dari persiapan, pelaksanaan dan pasca pelaksanaan.
c. Tuangkan hasil rancangan kedalam kertas koran/manila atau melalui slide
show
d. Presentasekan/simulasikan hasil kerja kelompok
PENUTUP
Metode dan teknik penyuluhan pertanian merupakan cara yang
digunakan untuk menyampaikan pesan sehingga agar petani mau dan mampu
menerapkan inovasi baru. Agar pesan dapat diserap lebih optimal oleh petani
maka penyuluh harus dapat memilih dan menerapkan metode dan teknik yang
sesuai dengan kondisi petani tersebut
Tingkat keberhasilan dari penerapan metode dan teknik penyuluhan
pertanian dapat diukur dengan menganalisis tingkat efektifitas pemanfaatan
dan pendayagunaan dari satu atau kombinasi beberapa metode.
Dengan memahami metode dan teknik penyuluhan pertanian, peserta
diklat dapat merancang untuk menerapkan metode dan teknik yang sesuai
dengan daya anut petani.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kehutanan. 1996. Penyuluhan Pembangunan Kehutanan. Pusat
Penyuluhan Kehutanan Departeman Kehutanan dan Universitas
Sebelas Maret. Surakarta.
Departemen Pertanian. 1995. Pedoman Pemilihan Metode Penyuluhan.
Pertanian. Pusat Penyuluhan Pertanian. Jakarta.
Soediyanto Padmowihardjo. 1994. Metode Penyuluhan Pertanian. Modul.
Universitas Terbuka. Jakarta.
Totok Mardikanto. 2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. Universitas Sebelas
Maret. Surakarta.
Tarya Kusnadi. 1999. Teknik Penyuluhan Pertanian. Modul. Universitas
Terbuka. Jakarta.
Van Den Ban dan HS Hawkins. 1998. Penyuluhan Pertanian. Penerbit
Kanisius. Yogyakarta.
Pegangan faslitator latihan 4
Persiapan :
a. Penentuan kebutuhan materi /pesan untuk temu karya
b. Terdapat Pihak terkait yang dikonsultasikan
c. Undangan yang disampaikan
d. Persiapan tempat dan peralatan untuk temu karya
Pelaksanaan
a. Pemimpin sidang yang berasal dari kontak tani
b. Pembicara / demonstrator yaitu petani
c. Materi dipersiapakan dan disampaikan sendiri oleh pembicara/
demonstrator.
d. penulis yang berasal dari penyelenggara
e. Acara yang dilakukan ruangan atau lapangan
Pasca pelaksanaan
Bimbingan lanjutan kepada petani mantan peserta temu karya dalam
menerapkan teknologi/inovasi yang telah dipelajari dari temu karya.
Pegangan bagi fasilitator latihan 3
Materi yang dijadikan temu karya minimal untuk tingkat kecamatan dan hasil
dari identifikasi potensi wilayah
Membuat daftar pertanyaan yang mencakup lingkup :
• Persiapan penyelenggaraan
• Selama pelaksanaan penyelenggaraan
• Pasca penyelenggaraaan
Setiap pertanyaan terdiri dari pernyataan/statemen, standarat dan kategori /
kriteria
Tidak ada komentar:
Posting Komentar