Untuk memberikan bekal penguasaan atau kemampuan dalam proses penyampaian materi (Delivery Process Expertise) kepada Anda, materi dalam modul ini meliputi Teori dan Praktik Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian. Materi tersebut tertuang dalam 9 modul yang diuraikan dalam 13 kegiatan belajar serta dilengkapi dengan 7 unit kegiatan praktikum.
Setelah mempelajari modul mata kuliah ini Anda diharapkan dapat:
1. memahami dan menguasai berbagai macam metode dan teknik penyuluhan pertanian sesuai landasan filosofis dan landasan psikologisnya;
2. menganalisis dan mengevaluasi metode dan teknik penyuluhan pertanian yang sedang dikembangkan;
3. menerapkan metode dan teknik penyuluhan pertanian yang relevan dengan kondisi sosial dan kultur sasaran serta berorientasi agribisnis.
Mengenai judul modul dan kegiatan belajar tersebut adalah sebagai berikut.
Modul 1 : Mempelajari konsep dasar serta landasan Filosofis dan Psikologis Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian. Modul ini terdiri dari 2 Kegiatan Belajar. Kegiatan Belajar 1 tentang Konsep Dasar Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian. Kegiatan Belajar 2 tentang Landasan Filosofis dan Psikologis Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian.
Modul 2 : Mempelajari Penggolongan serta Dasar Pertimbangan Pemilihan Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian.
Modul ini terdiri dari 2 Kegiatan Belajar, yaitu Kegiatan Belajar 1 tentang Penggolongan Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian. Sedangkan Kegiatan Belajar 2 tentang Dasar Pertimbangan Pemilihan Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian.
Modul 3 : Mempelajari Berbagai Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian secara individual. Modul ini terdiri dari 2 Kegiatan Belajar, yaitu Kegiatan Belajar 1 tentang Metode dan Teknik Kunjungan Rumah/Usahatani serta Kegiatan Belajar 2 tentang Metode dan Teknik Inkuiri; Kontak Informil; Petani Model dan Bendera Lapangan.
Modul 4 : Mempelajari Berbagai Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian secara Kelompok. Modul ini terdiri dari 3 Kegiatan Belajar, yaitu Kegiatan Belajar 1 tentang Metode dan Teknik Ceramah; Demonstrasi Cara/Hasil; Diskusi, Kontes dan Magang. Kegiatan Belajar 2 tentang Metode dan Teknik Sekolah Lapangan; Hari Lapangan Petani; Widyawisata dan Klinik. Sedangkan Kegiatan Belajar 3 tentang Metode dan Teknik Mimbar Sarasehan; Temu Wicara; Temu Usaha dan Temu Karya.
Modul 5 : Mempelajari tentang Berbagai Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian secara Massal. Modul ini terdiri dari 2 Kegiatan Belajar, yaitu Kegiatan Belajar 1 tentang Metode dan Teknik secara Massal serta Kegiatan Belajar 2 tentang Metode dan Teknik dengan media tak terproyeksi.
Modul 6 : Mempelajari tentang Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian dengan Media Elektronik/Media Terproyeksi dan Media Interaktif. Modul ini terdiri dari 2 Kegiatan Belajar, yaitu Kegiatan Belajar 1 tentang Metode dan Teknik dengan Media Elektronik/Terproyeksi dan Kegiatan Belajar 2 tentang Metode dan Teknik dengan Media Interaktif.
Modul 7 : Mempraktikkan Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian secara Individual. Modul ini terdiri dari 2 Unit Praktikum, yaitu Unit 1 tentang Praktikum Metode dan Teknik Kunjungan Rumah. Unit 2 tentang Praktikum Metode dan Teknik Bendera Lapangan.
Modul 8 : Mempraktikkan Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian secara kelompok. Modul ini terdiri dari 3 unit Praktikum. Unit 3 Praktikum Metode dan Teknik Demonstrasi Cara. Unit 4 Praktikum metode dan teknik diskusi. Unit 5 Praktikum Metode dan Teknik Sekolah Lapangan.
Metode 9: Mempraktikkan Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian secara massal. Modul ini terdiri Dari 2 Unit Praktikum, yaitu unit 6 Praktikum tentang Metode dari Teknik dengan menggunakan Brosur, Leaflet dan Folder. Sedangkan unit 7 Praktikum Metode dan Teknik melalui siaran Televisi.
Modul 1
Konsep Dasar serta Landasan Filosofis dan Psikologis Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian
Kegiatan Belajar 1
Konsep Dasar Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian
Metode dan teknik penyuluhan pertanian merupakan cara dan prosedur yang dilakukan penyuluh dalam menyampaikan pesan kepada sasaran agar terjadi perubahan perilaku sesuai tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan pemilihan metode dan teknik penyuluhan pertanian untuk mendorong terjadinya efek/perubahan perilaku yang sebanyak-banyaknya dari sasaran, untuk meningkatkan komunikasi dan mengurangi gangguan komunikasi, untuk meningkatkan daya anut sasaran serta untuk mendorong munculnya sifat keterbukaan dan kemandirian petani.
Kegiatan Belajar 2
Landasan Filosofis dan Psikologis Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian
Untuk dapat memilih serta menggunakan metode dan teknik penyuluhan pertanian dengan baik, seorang penyuluh perlu memahami filsafat pendidikan teori belajar/pembelajaran dan strategi pembelajaran. Filsafat pendidikan yang dipakai dalam penyuluhan pertanian antara lain idealisme, pragmatisme dan realisme.Ada 3 (tiga) rumpun teori belajar yang dibahas dalam modul ini, yaitu (1) rumpun teori disiplin mental, (2) rumpun teori behaviorisme, dan (3) teori cognitive gestalt field.
Jenis-jenis belajar ada 3 (tiga), yaitu (1) belajar konsep (concept learning), (2) Belajar prinsip (principal learning), dan (3) Belajar pemecahan masalah (problem solving learning).
Strategi pembelajaran mengandung makna untuk mengurangi sampai pada titik minimal penggunaan metode dan teknik penyuluhan dengan sasaran yang "pasif". Strategi pembelajaran lebih mengembangkan penggunaan metode dan teknik yang mendorong sasaran untuk "aktif".
Daftar Pustaka
Anonymous. (2001). Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Yayasan Pengembangan Sinar Tani.
Axinn, George H. (1988). Guide on Alternative Extension Approaches. Rome: FAO.
Hamalik, Oemar. (1986). Strategi Belajar-Mengajar Pertanian. Bandung: Pustaka Martim.
Ingalls, John D. (1973). A Trainer Guide to Andragogy Concepts, Experience and Application. Washington DC.
Kusnadi, T. (1993). Teknik Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Universitas Terbuka.
Mardikanto, T. (1992). Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta: Sebelas Maret Press.
Morgan, Barton et.al. (1976). Methods in Adult Education. Dunville, Illinois: The Interstate Printer & Publisher, Inc.
Padmowihardjo, Soedijanto. (2001). Metode Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Universitas Terbuka.
Soedarmanto. (1996). Dasar-dasar Penyuluhan Pertanian.
Swanson, Burton E. (1984). Agricultural Extension. Rome: FAO.
_______________. (1990). Report of the Global Consultation on Agricultural Extension. Rome: FAO.
Tajima, Takashi. (1999). Agricultural Research and Extension Interface in Asia. Tokyo: APO.
Van Den Ban, A.W., dan Hawkins. (2001). Penyuluhan Pertanian. Jakarta.
Modul 2
Penggolongan serta Dasar Pertimbangan Pemilihan Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian
Kegiatan Belajar 1
Penggolongan Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian
Metode dan teknik penyuluhan pertanian dapat digolongkan ke dalam beberapa golongan tergantung pada dasar sudut pandangnya, yaitu (1) berdasarkan strategi pembelajaran; (2) berdasarkan teknik komunikasi; (3) berdasarkan jumlah sasaran; (4) berdasarkan penggunaan media.Kegiatan Belajar 2
Dasar Pertimbangan Pemilihan Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian
Agar proses penyuluhan pertanian dapat berlangsung secara efektif serta memperoleh efek perubahan perilaku sebagaimana diharapkan maka pemilihan metode dan teknik harus mempertimbangkan beberapa faktor secara komprehensif dan bijaksana.
Beberapa dasar pertimbangan yang dipergunakan dalam pemilihan metode dan teknik penyuluhan pertanian adalah:(1) tujuan penyuluhan pertanian (tujuan instruksional), (2) karakteristik sasaran, (3) karakteristik penyuluh, (4) karakteristik daerah, (5) materi penyuluhan, (6) sarana dan biaya, serta (7) kebijaksanaan Pemerintah.
Daftar Pustaka
Anonymous. (2001). Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Yayasan Pengembangan Sinar Tani.
Axinn, George H. (1988). Guide on Alternative Extension Approaches. Rome: FAO.
Hamalik, Oemar. (1986). Strategi Belajar-Mengajar Pertanian. Bandung: Pustaka Martim.
Ingalls, John D. (1973). A Trainer Guide to Andragogy Concepts, Experience and Application. Washington DC.
Kusnadi, T. (1993). Teknik Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Universitas Terbuka.
Mardikanto, T. (1992). Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta: Sebelas Maret Press.
Morgan, Barton et.al. (1976). Methods in Adult Education. Dunville, Illinois: The Interstate Printer & Publisher, Inc.
Padmowihardjo, Soedijanto. (2001). Metode Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Universitas Terbuka.
Soedarmanto. (1996). Dasar-dasar Penyuluhan Pertanian.
Swanson, Burton E. (1984). Agricultural Extension. Rome: FAO.
_______________. (1990). Report of the Global Consultation on Agricultural Extension. Rome: FAO.
Tajima, Takashi. (1999). Agricultural Research and Extension Interface in Asia. Tokyo: APO.
Van Den Ban, A.W., dan Hawkins. (2001). Penyuluhan Pertanian. Jakarta.
Modul 3
Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian secara Individual
Kegiatan Belajar 1
Metode dan Teknik "Kunjungan Rumah/Usahatani"
Tujuan pokok kunjungan rumah/usahatani adalah untuk(1) memantapkan hubungan antara petani dan keluarganya dengan penyuluh serta menumbuhkan kepercayaan petani terhadap penyuluh; (2) mendorong timbulnya keterbukaan petani dan keluarganya dalam mengemukakan pendapat dan argumentasi; (3) memberikan informasi secara detail dan bantuan apabila diperlukan petani. Prosedur atau mekanisme kunjungan rumah maupun usahatani meliputi 3 kegiatan, yaitu pra-kunjungan; saat kunjungan dan pasca-kunjungan. Kunjungan dilakukan secara terencana, dan tidak mengganggu kesibukan petani/sasaran.
Kegiatan Belajar 2
Metode dan Teknik "Inkuiri", "Kontak Informil", "Petani Model", dan "Bendera Lapangan"
Metode dan teknik penyuluhan pertanian secara individual selain kunjungan rumah/usahatani adalah kunjungan kantor (inkuiri); kontak informil; petani model dan bendera lapangan. Inkuiri merupakan kunjungan petani ke kantor atau ke penyuluh untuk mencari informasi dan bantuan. Kontak informil adalah pertemuan yang tidak terstruktur dan/atau tidak terencana antara penyuluh dengan sasaran, yang dimanfaatkan untuk membahas atau menyampaikan informasi atau untuk wahana pembelajaran. Petani model merupakan metode dan teknik penyuluhan pertanian dengan jalan menampilkan atau menekankan pada sosok petani yang dapat dijadikan contoh oleh petani-petani lainnya. Bendera lapangan merupakan metode dan teknik penyuluhan pertanian dengan memanfaatkan bendera sebagai media komunikasi antara penyuluh dan petani dalam penyampaian pesan-pesan berkaitan dengan masalah usahatani.Daftar Pustaka
Anonymous. (2001). Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Yayasan Pengembangan Sinar Tani.
Axinn, George H. (1988). Guide on Alternative Extension Approaches. Rome: FAO.
Hamalik, Oemar. (1986). Strategi Belajar-Mengajar Pertanian. Bandung: Pustaka Martim.
Ingalls, John D. (1973). A Trainer Guide to Andragogy Concepts, Experience and Application. Washington DC.
Kusnadi, T. (1993). Teknik Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Universitas Terbuka.
Mardikanto, T. (1992). Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta: Sebelas Maret Press.
Morgan, Barton et.al. (1976). Methods in Adult Education. Dunville, Illinois: The Interstate Printer & Publisher, Inc.
Padmowihardjo, Soedijanto. (2001). Metode Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Universitas Terbuka.
Soedarmanto. (1996). Dasar-dasar Penyuluhan Pertanian.
Swanson, Burton E. (1984). Agricultural Extension. Rome: FAO.
_______________. (1990). Report of the Global Consultation on Agricultural Extension. Rome: FAO.
Tajima, Takashi. (1999). Agricultural Research and Extension Interface in Asia. Tokyo: APO.
Van Den Ban, A.W., dan Hawkins. (2001). Penyuluhan Pertanian. Jakarta.
Modul 4
Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian secara Kelompok
Kegiatan Belajar 1
Metode dan Teknik "Ceramah", "Demonstrasi", "Diskusi", "Kontes", dan "Magang"
Ceramah merupakan metode dan teknik penyuluhan pertanian yang dilakukan dengan jalan penyajian informasi secara verbal oleh pembicara tunggal terhadap sekelompok pendengar/sasaran. Demonstrasi cara merupakan metode dan teknik penyuluhan pertanian dengan mempertunjukkan bagaimana melakukan sesuatu (teknologi) setahap demi setahap. Adapun demonstrasi hasil merupakan metode dan teknik penyuluhan pertanian dengan memperlihatkan bahwa suatu praktik atau teknologi yang disampaikan memberikan hasil yang berbeda dengan atau lebih baik daripada yang bisa dilakukan setempat.Diskusi/diskusi kelompok merupakan metode dan teknik penyuluhan pertanian dengan jalan menyampaikan permasalahan dan bertukar pendapat untuk memperoleh pemecahan masalah. Kontes merupakan metode dan teknik penyuluhan pertanian yang didasarkan pada prinsip-prinsip kompetisi dan aktivitas berorientasi komunitas/ kelompok.
Magang merupakan proses pembelajaran antarsesama petani dengan jalan praktik langsung di tempat usahatani/perusahaan petani lain yang lebih tinggi dan lebih baik.
Kegiatan Belajar 2
Metode dan Teknik "Sekolah Lapangan"; "Hari Lapangan Petani"; "Klinik" dan "Widyawisata"
Sekolah Lapangan merupakan metode dan teknik penyuluhan pertanian yang melaksanakan proses pembelajaran dalam situasi nyata (di lapangan) dan menganut prinsip learning by doing dan discovery learning serta mengikuti daur AKOSA. FFD merupakan metode dan teknik penyuluhan pertanian dengan memanfaatkan sehari atau beberapa hari untuk memamerkan atau mendisplaykan keberhasilan suatu usahatani/teknologi pertanian secara terbuka.Klinik merupakan metode dan teknik penyuluhan pertanian melalui suatu pertemuan atau serangkaian pertemuan antara petani dan sasaran, guna membahas suatu masalah khusus. Widyawisata merupakan metode dan teknik penyuluhan pertanian dengan melakukan perjalanan bersama untuk melihat dan mempelajari suatu objek atau kemajuan teknologi di suatu tempat.
Kegiatan Belajar 3
Metode dan Teknik "Mimbar Sarasehan", "Temu Wicara", "Temu Usaha", dan "Temu Karya"
Metode dan teknik penyuluhan pertanian secara kelompok dapat dilaksanakan melalui beberapa pertemuan khusus, yaitu mimbar sarasehan, temu wicara, temu usaha dan temu karya. Mimbar sarasehan adalah pertemuan pejabat pemerintah dengan petani (andalan) untuk memperoleh klarifikasi dan persamaan persepsi terhadap kebijaksanaan pemerintah. Hasil pertemuan dirumuskan dalam bentuk kesepakatan tertulis.Temu wicara, adalah pertemuan pejabat pemerintah dengan petani untuk memberikan kesempatan kepada petani siapa pun untuk mengerti kebijaksanaan pembangunan pedesaan pada umumnya dan pembangunan pertanian khususnya serta memberikan kesempatan petani untuk mengemukakan masalah, pendapat dan pengalaman. Hasilnya tidak dirumuskan dalam bentuk kesepakatan.
Adapun temu usaha, yaitu pertemuan untuk meningkatkan hubungan kelembagaan dan kemitraan petani dengan pengusaha bidang pertanian. Hasilnya dirumuskan dalam bentuk kesepakatan.
Sedangkan temu karya, yaitu pertemuan antara petani maju dengan petani belum maju untuk menciptakan proses pembelajaran petani belajar kepada petani lain. Hasil pertemuan berupa pengetahuan dan keterampilan tentang suatu inovasi/teknologi untuk diterapkan.
Daftar Pustaka
Anonymous. (1995). Daur Belajar dengan Mengalami. Jakarta: Badan Pendidikan dan Latihan Pertanian. Deptan.
__________. (2001) Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Yayasan Pengembangan Sinar Tani.
Axinn, George H. (1988). Guide on Alternative Extension Approaches. Rome: FAO.
Hamalik, Oemar. (1986). Strategi Belajar-Mengajar Pertanian. Bandung: Pustaka Martim.
Ingalls, John D. (1973). A Trainer Guide to Andragogy Concepts, Experience and Application. Washington DC.
Kusnadi, T. (1993). Teknik Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Universitas Terbuka.
Mardikanto, T. (1992). Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta: Sebelas Maret Press.
Morgan, Barton et.al. (1976). Methods in Adult Education. Dunville, Illinois: The Interstate Printer & Publisher, Inc.
Padmowihardjo, Soedijanto. (2001). Metode Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Universitas Terbuka.
Soedarmanto. (1996). Dasar-dasar Penyuluhan Pertanian.
Swanson, Burton E. (1984). Agricultural Extension. Rome: FAO.
_______________. (1990). Report of the Global Consultation on Agricultural Extension. Rome: FAO.
Tajima, Takashi. (1999). Agricultural Research and Extension Interface in Asia. Tokyo: APO.
Van Den Ban, A.W., dan Hawkins. (2001). Penyuluhan Pertanian. Jakarta.
Modul 5
Metode dan Teknik Penyuluhuan Pertanian secara Massal melalui Media Tak Terproyeksi
Kegiatan Belajar 1
Metode dan Teknik "Kampanye" dan "Pameran"
Kampanye merupakan metode dan teknik penyuluh secara massal yang dilaksanakan dalam periode waktu tertentu, dengan menggunakan berbagai sumber daya secara terkoordinasi untuk memusatkan perhatian masyarakat (sasaran) terhadap permasalahan tertentu dan pemecahannya.Pameran merupakan metode dan teknik penyuluhan pertanian secara massal yang dilakukan dengan jalan mempertunjukkan secara sistematis berbagai teknologi baru/inovasi pada suatu tempat tertentu.
Kegiatan Belajar 2
Metode dan Teknik melalui "Media Cetak"
Metode dan teknik penyuluhan melalui media cetak digunakan untuk menjangkau jumlah sasaran yang tak terbatas. Media cetak yang lazim dipakai adalah brosur, leaflet/folder, majalah, dan surat kabar. Brosur berupa buku yang diperuntukkan para penyuluh, leaflet dan folder ditujukan kepada sasaran/petani. Surat kabar untuk masyarakat secara luas dan majalah untuk masyarakat luas yang telah dikelompokkan menjadi sasaran yang lebih spesifik.Daftar Pustaka
Anonymous. (2001). Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Yayasan Pengembangan Sinar Tani.
Axinn, George H. (1988). Guide on Alternative Extension Approaches. Rome: FAO.
Hamalik, Oemar. (1986). Strategi Belajar-Mengajar Pertanian. Bandung: Pustaka Martim.
Ingalls, John D. (1979). A Trainer Guide to Andragogy Concepts, Experience and Application. Washington DC.
Kusnadi, T. (1999). Teknik Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Universitas Terbuka.
Mardikanto, T. (1992). Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta: Sebelas Maret Press.
Morgan, Barton et.al. (1976). Methods in Adult Education. Dunville, Illinois: The Interstate Printer & Publisher, Inc.
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. (1990). Media Pengajaran. Pusat Penelitian Pengajaran dan Pembidangan Ilmu. Bandung: Lembaga Penelitian IKIP Bandung.
Padmowihardjo, Soedijanto. (2001). Metode Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Universitas Terbuka.
Soedarmanto. (1996). Dasar-dasar Penyuluhan Pertanian.
Swanson, Burton E. (1984). Agricultural Extension. Rome: FAO.
________________. (1990). Report of the Global Consultation on Agricultural Extension. Rome: FAO.
Tajima, Takashi. (1999). Agricultural Research and Extension Interface in Asia. Tokyo: APO.
Umi Wahjuti. (2000). Media Penyuluhan Pertanian. Malang: Diktat I. Akademi Penyuluhan Pertanian.
Van Den Ban, A.W. dan Hawkins. (2001). Penyuluhan Pertanian. Jakarta
Modul 6
Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian melalui Media Elektronik; Terproyeksi dan Interaktif
Kegiatan Belajar 1
Metode dan Teknik melalui Media Elektronik "Siaran Radio" dan "Televisi"
Metode dan teknik penyuluhan pertanian melalui siaran radio merupakan cara dan prosedur penyajian pesan menggunakan media audio kepada sasaran secara luas. Pendayagunaan metode dan teknik ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu tahap persiapan siaran, tahap pelaksanaan siaran, dan tahap pasca-siaran.Metode dan teknik penyuluhan pertanian melalui siaran televisi merupakan cara dan prosedur penyajian pesan menggunakan media audio-visual kepada sasaran secara luas. Siaran televisi di samping menekankan tata suara, tata bunyi juga tata gerak. Pendayagunaan metode dan teknik melalui tayangan televisi dilakukan melalui 3 tahap, yaitu tahap pra-produksi, tahap produksi, dan tahap pasca-produksi.
Kegiatan Belajar 2
Metode dan Teknik melalui "Pemutaran Film" dan "Internet"
Metode dan teknik melalui pemutaran film adalah cara dan prosedur penyajian materi penyuluhan pertanian yang dikemas dalam bentuk film menggunakan alat optik. Film yang baik dan efektif adalah yang memenuhi persyaratan teknis, unsur-unsur estetik dan faktor-faktor narasi. Pendayagunaan metode dan teknik melalui pemutaran film dilakukan melalui 3 tahap, yaitu 1) tahap pra-produksi, (2) tahap produksi, dan (3) tahap pasca-produksi.Metode dan teknik melalui media internet merupakan penyajian informasi yang dapat mengakses seluruh masyarakat dari segala penjuru dunia menggunakan sistem komputer.
Daftar Pustaka
Anonymous. (2001). Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Yayasan Pengembangan Sinar Tani.
Axinn, George H. (1988). Guide on Alternative Extension Approaches. Rome: FAO.
Hamalik, Oemar. (1986). Strategi Belajar-Mengajar Pertanian. Bandung: Pustaka Martim.
Ingalls, John D. (1979). A Trainer Guide to Andragogy Concepts, Experience and Application. Washington DC.
Kusnadi, T. (1999). Teknik Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Universitas Terbuka.
Mardikanto, T. (1992). Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta: Sebelas Maret Press.
Morgan, Barton et.al. (1976). Methods in Adult Education. Dunville, Illinois: The Interstate Printer & Publisher, Inc.
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. (1990). Media Pengajaran. Pusat Penelitian Pengajaran dan Pembidangan Ilmu. Bandung: Lembaga Penelitian IKIP Bandung.
Padmowihardjo, Soedijanto. (2001). Metode Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Universitas Terbuka.
Soedarmanto. (1996). Dasar-dasar Penyuluhan Pertanian.
Swanson, Burton E. (1984). Agricultural Extension. Rome: FAO.
________________. (1990). Report of the Global Consultation on Agricultural Extension. Rome: FAO.
Tajima, Takashi. (1999). Agricultural Research and Extension Interface in Asia. Tokyo: APO.
Umi Wahjuti. (2000). Media Penyuluhan Pertanian. Malang: Diktat I. Akademi Penyuluhan Pertanian.
Van Den Ban, A.W. dan Hawkins. (2001). Penyuluhan Pertanian. Jakarta
Modul 7
Praktikum Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian secara Individual
Kegiatan Belajar 1
Unit 1
Praktikum Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian "Kunjungan Rumah Petani"
Agar pelaksanaan metode dan teknik kunjungan rumah petani menjadi lebih efektif perlu dilakukan persiapan-persiapan sebelumnya yang meliputi persiapan: tujuan, sasaran, jadwal, materi, alat dan bahan, daftar pertanyaan serta media lain bila diperlukan. Selanjutnya, apabila kunjungan telah dilakukan maka dilanjutkan pula dengan monitoring untuk melihat apakah ada perubahan perilaku sasaran. Begitu pula penyuluh harus memenuhi janji yang telah disampaikan kepada petani.Kegiatan Belajar 2
Unit 2
Praktikum Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian "Bendera Lapangan"
Penggunaan metode dan teknik bendera lapangan merupakan komunikasi tertulis dari penyuluh kepada petani. Pelaksanaan metode dan teknik bendera lapangan ini harus benar-benar diperhatikan karena kertas berisi pesan bisa hilang sebelum sempat dibaca petani. Bagi penyuluh metode dan teknik ini menguntungkan karena waktu yang dipergunakan relatif cepat.Daftar Pustaka
Anonymous. (2000). Revitalisasi Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Badan Pengembangan SDM. Deptan.
_________. (2001). Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Yayasan Pengembangan Sinar Tani.
Axinn, George H. (1988). Guide on Alternative Extension Approaches. Rome: FAO.
Hamalik, Oemar. (1986). Strategi Belajar-Mengajar Pertanian. Bandung: Pustaka Martim.
Ingalls, John D. (1973). A Trainer Guide to Andragogy Concepts, Experience and Application. Washington DC.
Kusnadi, T. (1999). Teknik Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Universitas Terbuka.
Mardikanto, T. (1992). Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta: Sebelas Maret Press.
Mascelli, Joseph V. (1986). Sinematografi. Terjemahan H.M.Y. Biran. Jakarta: Yayasan Citra.
Morgan, Barton et.al. (1976). Methods in Adult Education. Dunville, Illinois: The Interstate Printer & Publisher, Inc.
Padmowihardjo, Soedijanto. (2001). Metode Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Universitas Terbuka.
Soedarmanto. (1996). Dasar-dasar Penyuluhan Pertanian.
Swanson, Burton E. (1984). Agricultural Extension. Rome: FAO.
___________. (1990). Report of the Global Consultation on Agricultural Extension. Rome: FAO.
Tajima, Takashi. (1999). Agricultural Research and Extension Interface in Asia. Tokyo: APO.
Van Den Ban, A.W. dan Hawkins. (2001). Penyuluhan Pertanian. Jakarta
Modul 8
Praktikum Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian secara Kelompok
Kegiatan Belajar 1
Unit 3
Praktikum Metode dan Teknik "Demontrasi Cara"
Metode dan teknik demonstrasi cara dilakukan atas dasar pertimbangan bahwa:
1. Tingkat perkembangan berpikir tiap individu berbeda.
2. Sifat materi yang disampaikan tidak semua sama.
3. Tipe belajar tiap individu berbeda.
Agar penggunaan metode dan teknik demonstrasi cara lebih efektif maka langkah kerja meliputi persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut secara cermat.
Kegiatan Belajar 2
Unit 4
Praktikum Metode dan Teknik "Diskusi"
Metode dan teknik diskusi merupakan cara penyajian materi penyuluhan pertanian dengan bertukar pendapat, yaitu sasaran dihadapkan kepada suatu permasalahan untuk dipecahkan bersama. Dalam penggunaan metode dan teknik ini ditetapkan personel-personel yang terlibat dalam diskusi, meliputi (1) pimpinan diskusi atau moderator; (2) pemrasaran atau penyaji; (3) notulis; (4) narasumber; (5) audience.Kegiatan Belajar 3
Unit 5
Praktikum Metode dan Teknik "Sekolah Lapangan"
Sekolah lapangan merupakan metode dan teknik penyuluhan pertanian menggunakan strategi pembelajaran penemuan/discovery learning, cara belajar lewat pengalaman (CBLP) dan diselenggarakan dalam situasi nyata. Fungsi penyuluh adalah sebagai fasilitator atau pemandu bukan pengajar, melainkan membantu menyiapkan kondisi belajar yang kondusif. Isi materi dan prinsip-prinsip ilmu diperoleh sendiri oleh sasaran melalui proses penemuan/pengalaman.Daftar Pustaka
Anonymous. (2000). Revitalisasi Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Badan Pengembangan SDM. Deptan.
_________. (2001). Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Yayasan Pengembangan Sinar Tani.
Axinn, George H. (1988). Guide on Alternative Extension Approaches. Rome: FAO.
Hamalik, Oemar. (1986). Strategi Belajar-Mengajar Pertanian. Bandung: Pustaka Martim.
Hatidjo, G. (1989). Media Pembelajaran. Bandung: FIP IKIP Bandung.
Ingalls, John D. (1973). A Trainer Guide to Andragogy Concepts, Experience and Application. Washington DC.
Kusnadi, T. (1993). Teknik Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Universitas Terbuka.
Mardikanto, T. (1992). Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta: Sebelas Maret Press.
Mascelli, Joseph V. (1986). Sinematografi. Terjemahan H.M.Y. Biran. Jakarta: Yayasan Citra.
Morgan, Barton et.al. (1976). Methods in Adult Education. Dunville, Illinois: The Interstate Printer & Publisher, Inc.
Padmowihardjo, Soedijanto. (2001). Metode Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Universitas Terbuka.
Soedarmanto. (1996). Dasar-dasar Penyuluhan Pertanian.
Swanson, Burton E. (1984). Agricultural Extension. Rome: FAO.
___________. (1990). Report of the Global Consultation on Agricultural Extension. Rome: FAO.
Tajima, Takashi. (1999). Agricultural Research and Extension Interface in Asia. Tokyo: APO.
Van Den Ban, A.W. dan Hawkins. (2001). Penyuluhan Pertanian. Jakarta.
Modul 9
Praktikum Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian secara Massal
Kegiatan Belajar 1
Unit 6
Praktikum Metode dan Teknik melalui "Media Poster"
Pendayagunaan poster sebagai metode dan teknik penyuluhan pertanian adalah untuk tujuan menarik perhatian masyarakat, membujuk, memotivasi atau memperingatkannya terhadap suatu gagasan atau fakta.Untuk memperoleh poster yang menarik dan mempunyai efek yang baik maka sebaiknya gambar dan kata-kata harus sederhana, jelas, singkat dan tampak hidup.
Kegiatan Belajar 2
Unit 7
Praktikum Metode dan Teknik melalui "Siaran Televisi"
Metode dan teknik melalui siaran televisi adalah penyajian materi penyuluhan pertanian secara massal melalui media audiovisual. Agar penyajian materi menjadi efektif, ada 2 macam persyaratan, yaitu (1) materi harus menarik, sesuai kebutuhan sasaran, mendukung program pembangunan, dan up to dat, (2) penyajian materi memenuhi persyaratan editorial, yaitu persyaratan teknis, unsur-unsur estetika dan faktor-faktor naratif. Pendayagunaan metode dan teknik ini dilakukan melalui langkah-langkah dalam tahapan berikut ini.1. Pra-produksi, produksi, dan pasca-produksi.
2. Penayangan.
3. Tindak Lanjut.
Daftar Pustaka
Anonymous. (2001). Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Yayasan Pengembangan Sinar Tani.
Axinn, George H. (1988). Guide on Alternative Extension Approaches. Rome: FAO.
Hamalik, Oemar. (1986). Strategi Belajar-Mengajar Pertanian. Bandung: Pustaka Martim.
Ingalls, John D. (1973). A Trainer Guide to Andragogy Concepts, Experience and Application. Washington DC.
Kusnadi, T. (1999). Teknik Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Universitas Terbuka.
Mardikanto, T. (1992). Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta: Sebelas Maret Press.
Mascelli, Joseph V. (1986). Sinematografi. Terjemahan H.M.Y. Biran. Jakarta: Yayasan Citra.
Morgan, Barton et.al. (1976). Methods in Adult Education. Dunville, Illinois: The Interstate Printer & Publisher, Inc.
Padmowihardjo, Soedijanto. (2001). Metode Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Universitas Terbuka.
Soedarmanto. (1996). Dasar-dasar Penyuluhan Pertanian.
Swanson, Burton E. (1984). Agricultural Extension. Rome: FAO.
_______________. (1990). Report of the Global Consultation on Agricultural Extension. Rome: FAO.
Tajima, Takashi. (1999). Agricultural Research and Extension Interface in Asia. Tokyo: APO.
Van Den Ban, A.W. dan Hawkins. (2001). Penyuluhan Pertanian. Jakarta.2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar