Rabu, 07 September 2011

METODE PENYULUHAN PERTANIAN DI DINAS

Ceramah

4.1.1 Pengertian

Ceramah adalah suatu pertemuan untuk menyampaikan informasi sebanyak-banyaknya dalam waktu relatif cepat dan biasanya dilakukan oleh kontak tani-nelayan, pemimpin pemuda tani dan demonstrator.

4.1.2 Tujuan

Menyampiakan informasi yang lengkap dan tepat, dengan penjelasan yang lebih mendalam.

4.1.3 Teknik pelaksanaan

1. Siapakan topik yang akan disampaiakan dengan sebaik-baiknya.
2. Beritahukan kepada para peserta tentang topik yang kan dibahas.
3. Gunakan alat peraga atau alat bantu.
4. Untuk menambah pengertian dan mendalami masalah, berikan selebaran (brosur, leaflet, folder dan sebagainya).
5. Isi ceramah hendaknya dikaitkan dengan program/kegiatan penyuluhan pertanian.
6. Sebanyak mungkin ikut sertakan para peserta dalam pembahasan masalah

4.1.4 Keunggulan

1. Efektifitasnya tinggi.
2. Informasi yang disampikan dapat lebih mendalam

4.1.5 Kelemahan

Menjemukan apabila materi ceramah disampaikan dengan cara yang kurang baik dan tanpa alat peraga.

4.2 Demonstrasi

4.2.1 Pengertian

Demonstrasi merupakan suatu metode penyuluhan dilapangan untuk memperllihatkan secara nyata tentang ‘Cara’ dan/atau ‘Hasil’ penerapan teknologi pertanian yang telah terbukti menguntungkan bagi petani-nelayan.

Berdasarkan sasaran yang akan dicapai maka demonstrasi dibedakan atas:

1. Demonstrasi usaha tani perorangan (Demplot), yaitu demonstrasi yang dilakukan secara perorangan (petani-nelayan/kontak tani-nelayan) denngan menggusahakan komoditi tertentu (tanaman pangan, perkebunan, peternakan dan perikanan) , dengan areal 0,1 –0,5 hektar untuk komoditi yang memerlukannya.
2. Demonstrasi usaha tani-nelayan berkelompok (Demfarm) meruapkan demonstarasi yang dilakukan secara kerjasama oleh petani-nelayan dalam suatau kelompok tani-nelayan, denngan areal 1-5 hektar untuk komoditi yang memerluknnya.
3. Demonstrasi usaha tani gabungan kelompok (Dem Area) merupakan demonstrasi yang dilakukan secara kerja sama antar kelompok tani-nelayan dalam satu wilayah (hamparan/domisili) yang tergabung dalam satu gabungan kelompok tani-nelayan, dengan areal 5-25 hektar untuk komoditi yang memerlukannya.

4.2.2 Tujuan

1. Tujuan pelaksanaan Demplot adalah untuk memberikan contoh bagi petani nelayan disekitarnya untuk menerapkan teknologi baru dibidang pertanian.
2. Tujuan pelaksanaan Demfarm untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok tani-nelayan serta memberi contoh petani-nelayan disekitarnya menerapkan teknologi baru melalui kerjasama kelompok.
3. Tujuan Dem Area adalah untuk meningktakan pengetahuan dan ketrampilan anggota kelompok tani-nelayan melalui kerjasama antar kelompok tani-nelayan untuk menerapkan inovasi baru di bidang pertanian serta memberikan contoh bagi petani nelayan di sekitarnya.

4.2.3 Sasaran

Sasaran kegiatan pada dasaranya adalah petani nelayan/kontak tani-nelayan, kelompok tani-nelayan dan gabungan kelompok tani nelayan yang berhasil dan mampu membina kerjasama ditempatnya masing-masing. Dengan terlaksananya demonstarasi ini diharapkan akan terjadi peningkatan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan perilaku, sehingga mereka tahu, mau dan mampu menggunakan inovasi baru

4.2.4 Keunggulan

1. Tekologi spesifik lokal .
2. Petani melihat proses inovasi teknologi.

4.2.5 Kelemahan

1. Makan waktu lama.
2. Sumberdaya yang dipakai besar

4.3 Kaji Terap

4.3.1 Pengertian

Kaji-terap adalah metode penyuluhan pertanian untuk meningkatkan kemampuan petani nelayan dalam memilih paket teknologi usaha tani yang telah direkomendasikan sebelum didemonstrasikan dan atau dianjurkan, yang pelaksaannya dilakukan oleh kontak tani-nelayan di lahan usaha tani-nelayannya dengan bimbingan penyuluh pertanian.

4.3.2 Tujuan

1. Meyakinkan paket teknologi usaha tani yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan serta kondisi usaha tani-nelayan dan sosial ekonomi petani nelayan di wialayah tertentu.
2. Mempercepat penyebaran informasi teknologi pertannian yang telah direkomendasikan secara umum.

4.3.3 Kegunaan

1. Mengurangi resiko kegagalan uasaha tani-nelayan melalui pemilihan teknologi yang pailing sesuai dengan usaha tani terpadu.
2. Meniingkatlkkan keyakinan kontak tani-nelayan mengenai teknologi pertanian yang kana diterappkan oleh petani –nelayan.
3. Meningkatkan efisiensi usaha tani-nelayan dan informasi pertanian.
4. Menghimpun dan memberikan umpan balik kepada lembaga penelitian, dan direktorat teknis lingkup pertanian.
5. Menyiapkan kontak tani-nelayan untuk menjadi demonstrator yang bersifat motivator dan atau pelatih bagi tani-nelayan.
6. Mengembangkan kemampuan penyuluh.

4.3.4 Penyelenggaraan

1. Persyaratan

1) Materi kaji terap;

2) Metode pengkajian dan penerapan;

3) Lokasi kaji terap;

4) Pelaksanaan kaji terap.

2. Tatalaksana

1) Persiapan

- Perencanaan

2) Pelaksanaan

- Musyawarah

- Penetapan jadwal kegiatan

- Penyediaan sarana

- Teknik budidaya

- Pencatatan/Pelaporan

- Pengolahan hasil

3. Pembinaan:

1) Tingkat Pusat meliputi :

- Pengendalian dan Pembinaan Kaji Terap.

- Penyusunan dan Pembinaan Kaji Terap.

- Penyusunan Pedoman, Juklak dan Juknis.

- Pembinaan petugas tingkat propinsi.

- Supervisi lapangan

2) Tingkat Propinsi meliputi :

- Penjabaran pedoman, Juklak dan Juknis.

- Pembinaan operasional penyelenggaraan dan pelaksanaan kaji terap.

- Supervisi lapangan.





3) Tingkat kabupaten meliputi :

- Bimbingan musyawarah dalam menyusun rencana untuk keperluan penyelenggaraan kaji terap.

- Bimbingan teknis di lapangan terutama dalam alih teknologi dari masing-masing sub sektor lingkup pertanian.

- Bimbingan organisasi dan administrasi dalam mengembangkan kerjasama antar petani-nelayan dalam satu kelompok.

4. Pemantauan dan Evaluasi :

1) Pemantauan :

Untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan lapangan, permasalahan dan hasil kaji terap dilakukan pemantauan oleh Penyuluh Pertanian secara teratur dan berkesinambungan. Pemantauan perkembangan penyelenggaraan dan pelaksanaan dilakukan mulai dari tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan lapangan.

Pemantauan oleh penyuluh pertanian dapat dilakukan melalui pengamatan lapangan secara langsung selama pelaksanaan kaji terap atau menganalisa data dan laporan yang diterima dari penyuluh pertanian di lapangan.

2) Evaluasi :

Evaluasi dapat dilakukkan selama kegiatan berlangsung dan pada waktu kegiatan telah selesai. Hal-hal yanng dievaluasi adalah materi pelaksanaan, lokasi dan biaya penyelanggaraan.

4.3.5 Keunggulan

1. Dapat merangsang kontak tani-nelayan atau petani-nelayan lainnya untuk menerapkan paket teknologi tersebut.
2. Keberhasilan anjuran cukup besar.

4.3.6 Kelemahan

1. Kurang dapat menyerap peserta.
2. Membutuhkan biaya yang besar.

4.4 Karya Wisata

4.4.1 Pengertian

Karya wisata adalah kegiatan perjalanan secara bersama yang dilakukan oleh sejumlah petani-nelayan untuk mempraktekan hasil suatu pengajaran atau melakukan suatu karya yang bermanfaat ditempat yang dituju.

4.4.2 Tujuan

Meyakinkan para petani-nelayan dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk melihat sendiri hasil penerapan teknologi baru, demonstrasi suatu keterampilan, alat baru dan sebagainya, serta mempraktekannya, dan juga untuk memperoleh pandangan dari hasil pembangunan daerah lain.

4.4.3 Teknik pelaksanaan

1. Buatlah perencanaan partisipatif karya wisata yang meliputi penentuan tempat yang kan dikunjungi serta apa yang kan dilihat dan dipelajari (antara lain petani demonstrator budidaya dan pengolahan hasil, daerah-daerah agrowisata, gambaran tentang tempat/obyek yang akan dikunjungi), perjalanan, biaya pelaksanaan, susunan peserta dan pimpinannnya serta menghubungi pejabat yang akan dikunjungi. Dalam menentukan peserta dan pimpinannya pilihlah kelompok yang homogen untuk karya wisata yang bersifat khusus, dan kelompok yang mewakili semua komoditas untuk kunjungan-kunjungan yang bersifat umum dengan jumlah yang tidak terlalu besar.
2. Selalu mengupayakan kepentingan kelompok
3. Ditiap tempat yang dikunjungi, beri kesempatan seluas-luasnya kepada peserta untuk melihat, mendengar, bertukar pikiran, dan mempraktekannya.
4. Bantu mereka dalam membuat catatan-catatan yang diperlukan.
5. Atur agar acara kunjungan tidak terlalu padat atau membosankan.
6. Perhatikan dan uasahakan agar ada rekreasi, kesenangan perjalanan dan kegembiraan kelompok.
7. Pada setiap tempat kunjungan usahakan agar para peserta diberikan kesempatan juga untuk menguraikan hasil usaha mereka sendiri.
8. Segala biaya pelaksanaannya ditanggung oleh semua peserta, atau bantuan dari instansi.

4.4.4 Keunggulan

1. Memberikan motivasi kepada petani-nelayan untuk melakukan sesuatu kegiatan.
2. Membina keakraban diantara sesama petani.
3. Memperluas wawasan.
4. Menumbuhkan sikap kepemimpinan.

4.4.5 Kelemahan

1. Biayanya relatif mahal.
2. Seringkali sulit untuk memenuhi keinginan semua peserta.
3. Bila acara terlalu padat atau salah memilih obyek akan menimbulkan kekecewaan.
4. Seringkali menghadapi hambatan sarana dan prasarana.

4.5 Kunjungan Rumah dan Tempat Usaha

4.5.1 Pengertian

Kunjungan rumah dan tempat usaha adalah suatu kunjungan terencana yang dilakukan oleh penyuluh kerumah/tempat usaha petani dengan suatu tujuan tertentu.

4.5.2 Tujuan

Menumbuhkan kepercayaan diri petani dan keluarganya.

4.5.3 Teknis Pelaksanaan

1. Kegiatann kunjungan sebaiknya dilakukan secara terancana. Untuk itu seorang penyuluh pertanian harus membuat jadwal kunjungan. Di dalam jadwal kunjungan dicantumkan siapa yang akan dikunjungi secara teratur dalam selang waktu tertentu serta topik-topik yang akan dibicarakan sejak tahap persiapan, pelaksanaan sampai tahap evaluasi. Kunjungan yang jarang tetapi teratur akan lebih efektif daripada sering tapi tidak teratur. Petani yang perlu diberi prioritas kunjungan adalah para kontak tani, tokoh-tokoh desa serta pemuka-pemuka masyarakat.
2. Usahakanlah agar waktu kunjungan tidak menganggu kesibukan petani. Kunjungan rumah sebaiknya dilakukan pada saat dimana petani beserta keluarganya dalam keadaan santai. Kunjungan usaha tani dapat dilakukan pada waktu petani-nelayan sedang bekerja. Usahakanlah agar kedatangan penyuluh pertanian tidak menyebabkan terbengkalainya pekerjaan petani yang dikunjungi.
3. Bila mungkin siapkanlah brosur, folder, leaflet dan/atau majalah sebagai bahan informasi.
4. Bersikaplah ramah, bersahabat dan penuh rasa kekeluargaan, jangan bersikap terlalu resmi atau menggurui.
5. Topik-topik yang dapat dibicarakan selama kunjungan.

Tahap persiapan

1) Kebijaksanaan pemerintah di bidang pembangunan pertanian dan peraturan-peraturan pelaksanaanya.

2) Pengalaman petani yang bersangkutan dalam melakukan usaha-usaha budidaya, pengolahan hasil dengan teknologi baru.

3) Kegiatan kelompok dan cara-cara menggerakan petani untuk kegiatan penerapan teknologi baru.

4) Masalah-masalah yang dihadapi petani.

5) Pandangan-pandangan petani pada umumnya mengenai penerapan teknologi baru didaerah yang bersangkutan.

Tahap pelaksanaan

1) Teknik penerapan teknologi baru.

2) Pemilihan dan kegiatan usaha yang cocok untuk daerah yanng bersangkutan.

Tahap evaluasi

1) Hambatan-hambatan/sebab-sebab kegagalan

2) Pemasaran hasil.

3) Pengelolaan usaha

4) Keuntungan-keuntungan yang sudah dirasakan masyarakat.

6. Catat hasil kunjungan, masalah-masalah yang sudah dibicarakan dan yang belum terpecahkan, dan pesan-pesan petani dalam bentuk risalah.

4.5.4 Keunggulan

1. Masalah-masalah yang tumbuh dapat dipecahkan secara langsung.
2. Hubungan persahabatan, kekeluargaan dan kepercayaan dapat dibina dengan baik.
3. Mempercepat proses adopsi.

4.5.5 Kelemahan

1. Metode ini relatif mahal dan memakan banyak waktu dan tenaga.
2. Jumlah petani yang dapat dikunjungi terbatas.

4.6 Kursus Tani

4.6.1 Pengertian

Kursus tani adalah kursus atau proses belajar mengajar yang khusus diperuntukkan bagi petani dan keluagnya yanng diselenggarakan secara sistematis, teratur, dan dalam jangka waktu tertentu.

4.6.2 Tujuan

1. Meningkatkan pengetahuan dan kecakapan petani dalam memecahkan masalah-masalah yang dijumpai dalam usaha taninya.
2. Meningkatkan pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan petani dalam menerapkan teknologi yang lebih menguntungkan.
3. Meningkatkan pengetahuan dan kecakapan wanita tani dalam membantu memecahkan masalah-masalah usaha tani yanng dihadapi keluarganya.
4. Menyiapkan pemuda-pemudi tani sebagai petani-petani yang dinamis dan terampil dimasa yang akan datang.
5. Menumbuhkan calon-calon kontak tani-nelayan yang bersedia dan mampu menyebarluasklan teknologi pertanian yang lebih menguntungkan.
6. Menggugah dan mengembangkan kesadaran swadaya keluarga tani.
7. Menumbuh-kembangkan kepentingan keluarga tani.



4.6.3 Teknis pelaksanaan

1. Perencanaan

1) Menetapkan kebutuhan belajar, yang dapat ditempuh melaui berbagai cara antara lain:

- Wawancara dengan petani calon peserta kursus

- Pengamatan laporan

- Pengumpulan informasi dari pejabat daerah, dan tokoh masyarakat setempat.

- Pertemuan/musyawarah khusus dengan petani calon peserta kursus.

3) Merumuskan tujuan pengajaran.

Meliputi empat aspek terdiri dari: sasaran didik, perilaku yang diubah, materi yang diajarkan dan lingkungan.

4) Menyusun rencana kerja, meliputi :

- Penetapan materi pelajaran

- Penyussunan rencana pengajaran

- Pemilihan metode pengajaran

- Penetapan pengajaran

- Penetapan peserta

- Pemilihan tempat kursus

- Penetapan jadwal/waktu

- Penetapan kelengkapan yang diperlukan

- Perumusan rencana evaluasi

5) Konsultasi dengan pejabat pemerintah/instansi setempat.

Konsultasi ini dimaksudkan untuk :

- Mendapatkan saran-saran perbaikan rencana kerja

- Mendapatkan partisipasi aktif dari pejabat-pejabat yang dihubungi.

- Mendapatkan ijin penyelenggaraan kursus dari pejabat yang berwenang.



2. Pelaksanaan

1) Persiapan :

Langkah-langkah persiapan meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

- Mengundang calon peserta dengan undangan tertulis.

- Mengundang/memberitahu pengajar yang telah ditetapkan

- Mengatur tempat penyelenggaraan kursus.

- Mempersiapkan sarana pengajaran yang diperlukan.

2) Pemberian pelajaran :

Proses belajar dalam kursus tani berpedoman pada lima prinsip belajar, yakni :

- Belajar dengan mengerjakan

- Belajar dengan memecahkan masalah

- Partisipasi aktif dari peserta

- Belajar dari pengalaman

- Pengguanaan pendekatan multi media

3) Melaksanakan evaluasi belajar

Evaluasi dilaksanakan sesuai dengan rencana.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya, antara lain:

- Isi evaluasi harus sesuai dengan rumusan tujuan belajar dan isi bahan pelajaran yang telah diberikan.

- Evaluasi dikenakan sama dan merata terhadap semua peserta.

- Hasil evaluasi diberitahukan kepada semua peserta secepat mungkin.

4) Memberikan Surat Tanda Tamat Kursus Tani (STTKT) :
Setiap peserta yang telah mengikuti kursus dengan baik, berhak mendapatkan Surat tanda Tamat Kursus Tani (STTKT), karena :

- STTKT merupakan perangsang bagi setiap peserta untuk mengikuti kursus secara bersungguh-sungguh.

- STTKT merupakan kebanggaan bagi para peserta yang telah mendapatkannya.

- STTKT merupakan bukti bagi peserta untuk mendapatkan bimbingan lanjutan.

3. Evaluasi Lapangan dan Bimbingan Lanjutan :

1) Evaluasi Lapangan

Evaluasi lapangan dilakukan untuk menilai efektivitas penerapan praktis darim kursus yang telah dilaksanakan. Cara evaluasi dapat melalui wawancara, pengamatan lapangan, dan mengisi daftar pertanyaan (kuesioner).

2) Bimbingan lanjutan

Bimbingan lanjutan dilakukan setelah para lulusan kursus kembali ke daerah masing-masinng, dan telah menerapkannya.

(a) Manfaat bimbingan lanjutan :

- Membantu para lulusan menerapkan secara tepat hasi belajar yang telah dicapai didalam praktek sesungguhnya.

- Mengembangkan kepemimpinan para lulusan, agar dapat menyebarluaskan pengetahuan, kecakapan serta ketrampilan yang diperolehnya kepada petani-petani tetangganya.

- Mendapatkan data tentang manfaat yang berkesinambungan antara penyuluh pertanian dengan para lulusan.

- Menjalin hubungan akrab yang berkesinambungan antara penyuluh pertanian dengan para lulusan.

(b) Cara bimbingan lanjutan :

Bimbingan lanjutan dapat ditempuh melalui cara-cara :

- Menyediakan bahan bacaan berupa buku, majalah, brosur, leaflet pertanian, kepada para lulusan secara teratur.

- Mengujungi lulusan secarta teratur baik ke runah maupun ke tempat usaha taninya (anjang sana-anjang karya).

- Mengadakan pertemuan sesama lulusan.

- Menyelenggrakan perlombaan usaha tani serta memberikan hadiah dan penghargaan.

4.6.4 Keunggulan

1. Sangat efektif untuk mengajarkan pengetahuan dan keterampilan secara mendalam dan sistematis.
2. Mendorong tumbuhnya kepemimpinan petani, kontak tani.
3. Mempercepat proses adopsi teknologi baru.
4. Lulusan dapat dipakai sebagai kader untuk mendorong tumbuhnya kelompok tani.

4.6.5 Kelemahan

1. Metode ini relatif mahal serta memerlukan persiapan dan pelaksanaan yang cermat.
2. Kurangnya sarana dan alat bantu pengajaran sering mengganggu tercapainya tujuan.
3. Menjangkau relatif sedikit petani.

4.7 Magang

4.7.1 Pengertian

Magang di bidang pertanian adalah suatu proses belajar mengajar antar petani, dimana seorang petani-nelayan belajar dari pengalaman kerjanya, pada suatu usaha tani-nelayan dalam keadaan sesungguhnya di lapangan denngan bimbingan petani nelayan yang berhasil menjalankan uasahanya. Sering dikenal dengan istilah “petani nelayan belajar dari petani nelayan”.

4.7.2 Tujuan

a. Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap petani-nelayan

b. Menumbuhkan kreativitas, sikap kritis, rasa percaya diri, dan kewiraswastaan petani-nelayan

c. Menumbuhkan minat dan keyakinan petani-nelayan pemagang terhadap usaha tani-nelayan sebagai sumber mata pencaharian.

d. Menumbuhkan dan mengembangkan hubungan sosial dan interaksi soasial dan interaksi positif antara sesama petani-nelayan.

e. Meningkatkan ketrampilan, kecakapan dan rasa percaya diri petani-nelayan pengajar dalam mengajar petani nelayan lain.

4.7.3 Persyaratan Pemagang

1. Bersedia untuk mengajar
2. Bersedia bekerja di lingkungan usaha petani pengajar, dan tinggal bersama keluarga petani pengajar, bila berasal dari daerah lain.
3. Bersedia menanggung biaya selama magang.

4.7.4 Prinsip-prinsip penyelenggraan

Dalam penyelenggaraan magang bagi petani-nelayan para pembimbing dan pengajar perlu memperhatikan prinsip-prinsip belajar mengajar sebagai berikut :

1. Pemagang mempunyai minat terhadap bidang yang akan dipelajari
2. Pemagang menghayati tujuan belajar dan merasakan kegunaannya.
3. Pemagang menmdapat kesempatan yang cukup untuk berlatih selama magang, terutama dalam memecahkan masalah yanng dihadapi
4. Pemagang merasa senang dan puas terhadap lingkukngan belajar, pengajar, dan hasil belajarnya.
5. Materi yang dipelajari harus merupakan peningkatan dan tambahan penngetahuan dan pengalaman bagi pemagang.

4.7.5 Langkah-langkah pelaksanaan

1. Persiapan

1) Penyampaian iinformasi

Para pembimbinng harus aktif menyebarluaskan informasi pada setiap kesempatan tentang adanya peluang bagi petani-nelayan untuk mengikuti magang.

Informasi ini dapat disampaikan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

- Pertemuan-pertemuan kelompok tani-nelayan

- Temukarya dan temuwicara

- Pekan daerah dan pekan nasional kontak tani-nelayan

- Siaran pedesaan dan televisi

- Hasil lapangan

- Surat menyurat

- Tulisan pada surat kabar dan majalah.

2) Inventarisasi pemagang dan petani pengajar

Pembimbang perlu memiliki daftar calon pemagang dan calon petani pengajar.

Untuk ini pembimbing perlu melakukan kegiatan seabagai berikut:

- Menghubungkan petugas penyuluh pertanian lain untuk mengetahui adanya petani-nelayan yang ingin belajar secara magang dan memasukannya ke dalam daftar calon pemagang.

- Menghubungi secara langsung petani yang bersedia menjadi petani pengajar dan menyusun daftar calon petani pengajar untuk kemudian diseleksi sesuai dengan keperluan.

2. Tata cara pelaksanaan :

1) Waktu pelaksanaan

- Magang diselenggarakan sewaktu kegiatan usaha tani yang akan dipelajari sedang berlangsung.

- Lama belajar disesuaikan dengan keperluan para pemagang dan materi yang diajarkan.

2) Jumlah pemagang yang belajar pada setiap petani pengajar disesuaikan dengan kemampuan petani pengajar dan mengakomodasikan pemagang.

3. Materi yang diajarkan:

Materi yang diajarkan selama magang mencakup semua pelaksanaan pengelolaan adan operasional usaha tani nelayan, yang berkaitan dengan fungsi seorang petani nelayan sebagai;

1) Pemimpin perusahaan yang mengelola usaha tani nelayan dengan komoditi tanaman, ternak atau ikan.

2) Tenaga pelaksana (pekerja), yang melaksanakan tugas operasional usaha tani nelayan, meliputi kegiatan pengadaan sarana/prasarana, kegiatan produksi, serta pengolahan, penyimpanan, pengepakan dan pemasaran hasil usaha tani nelayannya.

3) Tenaga paembukuan, yang melaksanakan paencatatan, perhitungan dan analisa usaha tani nelayannya.

4) Tenaga mekanik, yang menggunakan, merawat, mereparasi alat mesin yang digunakan dalam usaha tani nelayannya.

5) Kepala rumah tangga dan anggota masyarakat, yang mempunyai interaksi sosial dengan anggota keluarga dan masyarakat dilingkungan keluarga dan usaha tani-nelayannya, yang dipengaruhi oleh berbagai peraturan/perundangan dan adat istiadat yang berlaku.

4. Bimbingan lanjutan

Bimbingan lanjutan dilaksanakan oleh para pembimbing, bila mungkin oleh petani pengajar dalan bentuk kegiatan, antara lain sebagai berikut:

1) Memonitor perkembangan mantan pemagang setelah kembali ke tempat asal.

2) Membina keakraban lebih lanjut antara mantan pemagang dan petani pengajar.

3) Membina keakraban antar mantan pemagang dan pembimbing.

4) Membimbing usaha tani mantan pemagang

5) Memotivasi mantan pemagang untuk menjadi petani nelayan pengajar di daerah.

4.8 Mimbar Sarasehan

4.8.1 Pengertian

Mimbar sasehan merupakan forum konsultasi antara kelompok andalan (KTNA) dengan pihak pemerintah yang diselenggarakan secara periodik dan berkesinambungan untuk membicarakan, memusyawarahkan dan mencapai kesepakatan mengenai hal-hal yang menyangkut masalah-masalah pelaksanaan program pemerintah dan kegiatan petani nelayan dalam rangka pembangunan pertanian.

4.8.2. Tujuan

1. Memahami keadaan dan masalah-masalah yang dihadapi dalam pembangunan pertanian di lapangan, baik oleh petani nelayan maupun oleh pejabat pemerintah.
2. Mencapai kesepakatan bersama tentang pemecahan masalah-masalah beserta penyusunan rencana kegiatannya yang mencakup usaha tani nelayan dan kehidupan petani nelayan beserta keluarganya.
3. Melaksanakan penerapan kegiatan dilapangan sesuai dengan kesepakatan bersama.
4. Meningkatkan peranan dan peran serta petani nelayan sebagai subyek pembangunan
5. Mewujudkan hubungan timbal balik yang serasi antara kontak tani- nelayan dan pemerintah dalam pelaksanaan dan pengawsan pembangunan pertanian untuk memperbaiki perencanaan masa yang akan datang.

4.8.3 Pelaksanaan

1. Tempat untuk sarasehan dapat disusun sesederhana mungkin agar dapat menimbulkan suasana akrab antara kedua belah pihak.
2. Dalam setiap pelaksanaan sarasehan harus terdapat :

1) Pimpinan sidang, yaitu salah seorang diantara kontak tani nelayan peserta mimbar sarsehan

2) Pembicara yang menyammpaikan masalah yang akan dibahas (dapat satu atau lebih)

3) Sekretaris sidang, yaitu panitera tetap yang bertugas merumuskan kesepakatan bersama dengan pimpinan sidang dan beberpa peserta lain yang dianggap perlu, serta menyusun laporan mimbar sarsehan

3. Penentuan pokok bahasan

Pokok bahasan dalam suatu mimbar sarasehan menyangkut perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan pertanian, antara lain :

1) Peningkatan produktivitas usahatani-nelayan

2) Perluasan kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan keluarga tani-nelayan

3) Peningakatan kesejahteraan keluarga tani-nelayan

4) Pelstarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup

5) Peningkatan serta pemerataan rasa ketenangan dan kegairahan berusaha tani dan kemakmuran masyarakat pedesaan

6) Peningkatan peranan dan peran serta isteri dan anak petani-nelayan

Topik/pokok bahasan ditetapkan melalui kesepakatan para peserta mimbar sarasehan.

d. Penyebarluasan hasil kesepakatan

Kesepakatan mimbar sarasehan yang telah disahkan oleh peserta mimbar sarasehan yaitu ketua kelompok andalan tingkat yang bersangkutan (berlaku sebagai wakil kontaktani-nelayan) dan panitera tetap sebagai wakil pihak pemerintah, disebarluaskan kepada :

1) Seluruh kontaktani-nelayan peserta mimbar sarasehan,

2) Seluruh instansi/dinas/organisasi profesi peserta mimbar sarasehan.

Hasil kesepakatan tersebut perlu dilampiri dengan daftar peserta mimbar sasehan.

e. Tindak lanjut kesepakatan

Kesepakatan yang telah diputuskan suatau mimbar sarasehan perlu diikuti dengan tindak lanjut sebagai berikut:

1) Oleh kontak tani-nelayan andalan, dalam bentuk kegiatan:

- Mengkomunikasikan hasil kesepakatan tersebut kepada kontak tani-nelayan dan petani-nelayan umumnya di wilayah masing-masing

- Membimbing dan menunjang pelaksanaan di lapangan

- Menyampaikan informasi tentang pelaksanaan tersebut kepada panitera tetap.

2) Oleh ahli andalan, dalam bentuk kegiatan :

- Memberikan contoh pelaksanaan dilapangan sesuai dengan keahliannya

- Membimbing dan menunjang pelaksanaan di lapangan sesuai dengan keahliannya

3) Oleh pihak pemerintah peserta mimbar sarasehan, dalam bentuk :

Mengkomunkasikan kesempatan kepada para pejabat/pelaksana –pelaksana di daerah yang bersangkutan;

- Melayani dan menciptakan kemudahan-kemudahan agar kesepakatan tersebut dapat dilaksanakan

- Meningktakan kegiatan penyuluhan pertanian.

f. Evaluasi pelaksanaan kesepakatan

Evaluasi pelaksanaan kesepakatan mimbar sarasehan dilakukan secara terbuka pada acara mimbar sarasehan berikutnya.

4.9 Obrolan Sore

4.9.1 Pengertian

Obrolan sore adalah suatu proses percakapan antar petani nelayan ataupun antar wanita tani nelayan, yang dilakukan deangan santai dan akrab dengan acara pembicaraan diarahkan kepada masalah yang bermanfaat untuk pembangunan pertanian. Waktu yang dianggap paling santai adalah sore hari, ketika petani sudah tidak kerja.

4.9.2 Tujuan

Meningkatkan dan memperluas pengertian dan pengetahuan tentang pertanian ataupun sesuatu introduksi teknologi pertanian baru diantara para petani secara swadaya.

4.9.3 Teknik pelaksanaan

a. Para kontak tani dilatih untuk dapat melakukan obrolan sore dengan teknis yang baik dalam arti cara, pemilihan topik pembicaraan, pemilihan tempat, dan waktu yang tepat.

b. Pembicaraan sifatnya santai, dan akrab dengan menjaga kewajarannya dan terarah.

c. Pembicaraan melalui metode ini tidak perlu ada kesimpulan umum yang diambil oleh masing-masing peserta obrolan.



4.9.4 Keunggulan

a. Membuat perluasan anjuran teknologi pertanian oleh penyuluh pertanian terhadap petani.

b. Memberikan kesempatan praktek kepada kontak tani dalam meluaskan informasi yang berguna bagi petani disekitarnya.

4.10 Pameran

4.10.1 Pengertian

Pameran adalah usaha memperlihatlkan atau mempertunjukkan model, contoh, barang, peta, grafik, gambar, poster, benda hidup dan sebagainya secara sistematis pada suatu tempat tertentu. Suatu pameran melingkupi tiga tahap usaha komunikasi, yaitu menarik perhatian, menggugah hati dan membangkitkan keinginan, serta bila mungkin tahap meyakinkan diharapkan dapat juga tercapai.

4.10.2 Tujuan

a. Membiasakan orang-orang dengan norma-norma yang lebih baik.

b. Mempengaruhi orang-orang untuk menerima cara-cara baru

c. Menarik perhatian banyak orang

d. Meningkatkan pengertian dan minat

e. Menyadarkan para petani akan bahayanya kerusakan sumberdaya pertanian serta pencegahannya,

f. Memperlihatkan cara-cara teknologi baru, sekaligus ditunjukkannya hasil-hasil yang telah dicapai

g. Menumbuhkan pengertian dan apresiasi terhadap pembangunan pertanian

4.10.3 Teknik Pelaksanaan

a. Sebaiknya diselenggrakan bersamaan dengan peristiwa-peristiwa khusus, misalnya 17 Agustus, Hari Krida Pertanian, dan lain-lain.

b. Mempunyai tema dan pusat perhatian (fokus).

c. Dalam skala kecil, harus menyajikan saecara lengkap hal-hal yang tercakup dalam suatu kegiatan

d. Materi/barang yang disajikan harus jelas, sederhana, dan mudah dipahami

e. Harus ada susunan yang sistematis dan berkelanjutan.

f. Pergunakan jumlah obyek secukupnya, tidak berlebihan

g. Tata ruang diatur sedemikian rupa sehingga menarik perhatian pengunjung.

h. Gunakan dekorasi dari bahan-bahan yang erat hubungan dengan bahan yang dipamerkan. Disusun dalam urutan dan kombinasi warna yang serasi.

i. Obyek-obyek yang menarik perhatian atau akan ditonjolkan diitaruh ditempat yang strategis serta diberi ruang cukup untuk pengunjung yang berhenti dan memperhatikan

j. Para penjaga pameran harus dibekali dengan informasi yang cukup mengenai obyek yang dipamerkan dan harus bersunguh-sungguh serta tepat dalam memberi jawaban

k. Dianjurkan untuk menyelenggarakan juga sayembara/perlombaan.

l. Buat penilaian efektifitas pameran dengan jalan menganalisa jumlah pengunjung, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan serta saran-saran yang terdapat dalam buku saran.

4.10.4 Keunggulan

a. Dapat menjangkau sasaran yang buta huruf

b. Mempunyai efek publisitas

c. Menarik perhatian macam-macam golongan masyarakat

4.10.5 Kelemahan

a. Memerlukan banyak persiapan dan biaya

b. Tidak dapat dilaksanakan pada tempat-tempat yang sama terus menerus tanpa perubahan.

c. Tidak dapat digunakan untuk segala macam topik atau segala macam tahap kegiatan

d. Memerlukan tenaga-tenaga penerang (penjaga) yang benar-benar menguasai masalah

4.11 Pemberian penghargaan

4.11.1 Pengertian

Pemberian penghargaan adalah kegiatan sebagai tanda ucapan terima kasih/penghargaan kepada petani-nelayan atas jasa-jasa /prestasinya khususnya dalam bidang pertanian dalam kurun waktu tertentu.

4.11.2 Tujuan

Meningkatkan gairah kerja dan prestasi dalam pembangunan di bidang pertanian.

4.11.3 Teknik Pelaksanaan

a. Menyiapkan puncak acara kegiatan

b. Menghubungi pejabat/aparat pemberi penghargaan

c. Pemberian penghargaan pada peserta yang berprestasi

4.11.4 Keunggulan

a. Merangsang peserta untuk meningkatkan prestasi dalam kegiatan tertentu

b. Menngefektifkan kegiatan

c. Memberikan pengaruh yang luas dan melibatkan lembaga/badan lain.

4.11.5 Kelemahan

a. Membutuhkan biaya tambahan pelaksanaan

b. Hanya melibatkan beberapa orang peserta

4.12 Pemutaran Film

4.12.1 Pengertian

Pemutaran film adalah metode penyuluhan dengan menggunakan alat film yang bersifat visual dan massal, serta menggabbarkan proses sesuatu kegiatan.

4.12.2 Tujuan

a. Menumbuhkan dan mengembangkan perhatian dan minat petani-nelayan

b. Memperlihatkan atau menggambarkan sesuatu kejadian di tempat lain secara wajar.

4.12.3 Teknik Pelaksanaan

a. Tentukan atau pilih film yang cocok dengan kebutuhan

b. Hubungi pemerintah setempat untuk mempersiapkan tempat dan undangan

c. Usahalkan agar pemutaran film dilaksanakan pada waktu dan tempat yang strategis, mudah dijangkau serta dapat menampung massa yang banyak.

d. Persiapkan perlengkapan film, antara lain sound system, proyektor, layar, generator, dan sebagainya, dan pastikan dalam kondisi dapat digunakan.

e. Sebelum pemutaran film dilaksanakan terlebih dahulu berikan penjelasan tentang maksud dan tujuan film yang akan diputar.

f. Selingi dengan film hiburan yang bermanfaat untuk menggugah minat, misalnya film tentang transmigrasi, perbaikan lingkungan hidup dan sebagainya.

4.12.4 Keungulan

a. Metode pemutaran film akan lebih menarik dan berkesan bagi petani dan nelayan

b. Dengan metode ini petani nelayan menerima pengetahuan sekaligus hiburan

c. Jumlah petani-nelayan yang disuluh akan lebih banyak

d. Dalam kurun waktu yang relatif singkat dapat memberikan gambaran kepada petani-nelayan tentang suatu rangkaian kegiatan yang lebih luas.

4.12.5 Kelemahan

a. Tidak terdapat komunikasi dua arah.

b. Metode ini tidak dapat memberikan efek yang lebih lama (cepat hilang dari ingatan).

c. Sangat tergantung pada keadaan cuaca apabila dilakukan dilapangan terbuka.

4.13 Penempelan Poster

4.13.1 Pengertian

Penempelan poster adalah metode penyuluhan yang menggunakan gambar dan sedikit kata-kata yang dicetak pada sehelai kertas/bahan lain yang berukuran tidak kurang dari 45 cm x 60 cm, dan ditempelkan pada tempat-tempat yang sering dilalui orang atau yang sering digunakan sebagai tempat orang berkumpul di luar suatu ruangan.

4.13.2 Tujuan

a. Melengkapi dan memperkuat metode penyuluhan yang lain

b. Sebagai pemberitahuan dilancarkannya suatu kampanye penyuluhan pertanian.

4.13.3 Teknis Pelaksanaan

a. Dalam pembuatan poster pertimbangkan hal-hal berikut antara lain: gambar sederhana namun jelas, menarik dan hidup (harus dapat berbicara atau memberi keterangan sendiri), mudah dimengerti, mempunyai komposisi warna yang menarik.

b. Hubungi pihak yang berwenang memberikan ijin penempelan poster pada wilayah yanng bersangkutan

c. Tempelkan poster pada tempat-tempat yang mudah dilihat orang, dengan memperlihatkan jarak pandang dan ukuran poster.

4.13.4 Keunggulan

Mendorong orang untuk menyokong, mengingat dan menyadari, sehinga akan berbuat mengikuti ide dalam poster tersebut

4.13.5 Kelamahan

a. Kurang lengkap memberikan keterangan

b. Bila dibuat dari kertas akan mudah rusak, sedangkan bila dibuat dari bahan tahan lama biayanya mahal.

4.14 Penyebaran Brosur, Folder, Leaflet dan Majalah

4.14.1 Pengertian

Penyebaran brosur, folder, leaflet dan majalah adalah metode penyuluhan yang menggunakan brosur, folder, leaflet dan majalah yang dibagikan kepada kepada masyarakat pada saat-saat tertentu, antara lain pada saat pameran, kursus tani, temu wicaera, temu karya, temu tugas, temu usaha, temu lapang dan lain-lain, atau berlangganan (khusus untuk majalah).

4.14.2 Tujuan

a. Mempublikasikan atau menyebar luaskan informasi pertanian

b. Memperjelas informasi pertanian kepada petani-nelayan

4.14.1 Teknik Pelaksanaan

a. Brosur, folder, leaflet dan majalah henmdaknya ditulis secara populer; artinya kalimat mudah dimengerti dan disusun secara ringkas tapi jelas, menarik dan tidak menggunakan istilah-istilah ilmiah atau teknis yang sulit, disertai gambar dan foto serta berisikan fakta-fakta yang mutakhir dengan kekhususan-kekhususan sebagai berikut:

1) Brosur: mempunyai 8 sampai 10 halaman yang dijilid, sampul dengan gambar atau foto, isinya ada kata pengantar, pendahuluan, bab, anak bab, dan penutup.

2) Folder: selembar kertas yang dilipat menjadi dua atau lebih, akan lebih baik apabila pada kulit mukanya berwarna, isinya langsung pada pokok materinya dan sistenatis.

3) Leaflet: berupa lembaran kertas, berwarna (lebih manarik), isinya langsung mengemukakan pokok persoalan berupa anjuran, seruan, peringatan, dan pengumuman.

4) Majalah: diterbitkan secara berkala untuk langganan, mempunyai banyak halaman, isinya banyak, judul tentang teknologi pertanian, ada ruang tanya jaewab, serta menampung tulisan dari pihak lain (bukan penerbit).

b. Penyebarannnya dilaksanakan secara terpadu dengan metode-metode penyuluhan lainnya yang menyangkut jumlah, jenis materi, kegunaan, dan waktunya.

c. Disampaikan dengan dibagikan pada tiap-tiap orang, dengan penjelasan satu persatu atau secara bersama-sama, dapat juga dilengkapi dengan contohnya.

4.14.2 Keunggulan

a. materi penyuluhan dapat diberikan secara lebih lengkap dan jelas serta lebih khusus pada materi tertentu

b. melengkapi dan memperjelaas materi penyuluhan yang diberikan melalui metode penyuluhan yang lain

c. memberikan kesempatan pihak lain untuk berpartisipasi (khusus untuk majalah).

4.14.3 Kelemahan

a. Kesulitan dalam menyusun kalimat yang sesuai dengan bahasa komunikasi petani

b. Kontinuitasnya tidak dapat terjamin terutama faktor judul, materi, biaya dan keterpaduan dengan metode lainnya.

4.15 Perlombaan/Unjuk Ketangkasan

4.15.1 Pengertian

Perlombaan adalah suatau kegiatan dengan aturan tertentu untuk menumbuhkan persaingan yang sehat antar petani-nelayan untuk mencapai prestasi yang diinginkan secara maksimal.

4.15.2 Tujuan

a. Menarik perhatian petani-nelayan terhadap suatu hal dalam usaha tani

b. Meningkatkan prestasi petani-nelayan dalam beruasaha tani yang lebih baik dan lebih menguntungkan

c. Untuk menumbuhkan dan meningkatkan peran serta petani-nelayan dan kerjasama diantara mereka

4.15.3 Jenis Perlombaan

a. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai :

1) Perlomabaan cara

2) Perlombaan hasil

3) Perlombaan cara dan hasil

b. Berdasarkan keluarga tani-nelayan

1) Perlombaan untuk Tani-Nelayan Dewasa

2) Perlombaan untuk Taruna Tani-Nelayan

3) Perlombaan untuk Wanita Tani-Nelayan

c. Berdasarkan jumlah peserta dan pendekatan penyuluhan

1) Perlombaan perorangan

2) Perlombaan kelompok

3) Perlombaan massal

4.15.4 Prinsip-prinsip perlombaan

Agar suatu perlombaan dapat dilaksanakan dengan baik, maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Ada peraturanperlombaan dan kriteria penilaian

b. Ada tim penilai yang sesuai dengan keahliannya

c. Ada pemberitahuan dan penjelasan mengenai peraturan perlombaan kepada semua peserta

d. Harus diketahui orang banyak

e. Usahakan agar semua peserta merasakan manfaat perlombaan

f. Harus ada pengakuan dan penghargaan kepada mereka yang berprestasi.

4.15.5 Langkah-langkah Penyelenggaraan Perlombaan

a. Persiapan

1) Menentukan jenis perlombaan yang sesuai dengan tujuan kegiatannya

2) Menentukan calon-calon peserta, sesuai dengan persyaratan perlombaan

3) Menetukan peraturan perlombaan yang disepakati oleh semua pihak

4) Menetukan kriteria penilaian

5) Menentukan petugas penilai yang memenuhi persyaratan

6) Menentukan waktu, tempat dan biaya perlombaan

7) Menentukan bentuk penghargaan

b. Pelaksanaan

1) Memberitahukan dan menjelaskan kepada semua peserta mengenai ketentuan-ketentuan perlombaan

2) Pendaftaran peserta sesauai dengan persyaratan

3) Membimbing dan mengawasi peserta perlombaan pada saat perlombaan sedang berjalan

4) Melakukan penilaian

5) Menetapkan pemenang

6) Memberikan penghargaan kepada pemenang.

4.15.6 Keunggulan

Secara swadaya meningkatkan mental, perhatian ataupun ketrampilan tentang sesuatu yang dianggap penting oleh pemerintah

4.15.7 Kelemahan

Apabila perencanaannya kurang baik akan sangat mempengaruhi tercapainya tujuan perlombaan



4.16 Pertemuan Diskusi

4.16.1 Pengertian

Peretemuan diskusi adalah suatau pertemuan yang jumlah pesertanya tidak lebih dari 20 orang dan biasanya diadakan untuk bertukar pikiran mengenai suatu kegiatan yang akan diselenggarakan, atau guna mengumpulkan saran-saran untuk memecahkan persoalan

4.16.2 Tujuan

Mengajak petani nelayan untuk membicarakan dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan penerapan teknologi baru, penyaluran sarana produksi, pemasaran hasil, pengorganisasian kegiatan kelompok tani-nelayan dan kelestarian sumberdaya alam.

4.16.3 Teknik pelaksanaan

a. Di dalam pertemuan perlu ditetapkan seorang pemimpin diskusi, seorang penulis dan seorang atau beberapa orang penasehat/konsultan

b. Pertemuan dapat dipimpin oleh penyuluh atau oleh kontak tani, tergantung materi yang dibicarakan

c. Semua peserta diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya

d. Kesimpulan dan saran-saran sebaiknya segera dibuat pada akhir pertemuan

4.16.4 Keunggulan

a. Menumbuhkan kreativitas

b. Menumbuhkan rasa ikut bertanggungjawab terhadap sesuatu kegiatan

4.16.5 Kelemahan

a. Kemungkinan sulit untuk mendapat orang-orang yang dapat berpartisipasi dengan baik dalam diskusi

b. Keputusan yang diambil kemungkinan tidak memuaskan semua pihak yang ikut dalam pertemuan ini.

4.17 Pertemuan umum

4.17.1 Pengertian

Pertemuan umum adalah suatu rapat atau pertemuan yang melibatkan instansi pemerintah terkait, tokoh masyarakat dan organisasi-organisasi yang ada di masyarakat. Pada pertemuan ini disampaikan beberapa informasi tertentu untuk dibahas bersama dan menjadikan kesepakatan yang dicapai sebagai pedoman pelaksanaannya.

4.17.2 Tujuan

a. Melayani kepentinngan orang bnayak secara efektif dan efisien

b. Menyiapkan peserta untuk kegiatan tertentu

c. Mengetahui tanggapan/reaksi orang mengenai kegiatan

d. Membicarakan topik-topik untuk kegiatan penyuluhan pertanian diantaranya rencana pelaksanaan programa penyuluhan pertanian dan lain-lain.

4.17.3 Teknik Pelaksanaan

a. Persiapan

1) Konsultasi dengan atasan menngenai maksud pertemuan umum

2) Buat rencana pertemuan umum

3) Konsultasi dengan pimpinan pemerintah setempat

4) Hubungi para pembicara dan narasumber

5) Umumkan dan sampaikan undangan

b. Pelaksanaan

1) Tempat pertemuan yang strategis dengan akomodasi yang sesuai dengan keperluan

2) Waktu penyelenggaraan disesuaikan dengan jadwal kegiatan petani nelayan

3) Gunakan metode tanya jawab atau diskusi

c. Pembuatan dan penyampaian laporan

4.17.4 Keunggulan

a. Mengetahui reaksi dan pendapat masyarakat terhadap sesuatu gagasan

b. Mempercepat proses adopsi inovasi baru

c. Pelaksanaan kegiatan menjadi lancar

4.17.5 Kelemahan

a. Pembahasan masalah tidak dapat mendalam

b. Waktu untuk berdiskusi terbatas

c. Bila peserta yang hadir sedikit, tidak tercapai sasaran.

4.18 Rembug Paripurna

4.18.1 Pengertian

Rembug paripurna merupakan pertemuan/musyawarah kontak tani-nelayan andalan se-Indonesia yang dihadiri oleh utusan/wakil KTNA propinsi guna meninjau kembali dan atau memantapkan kepengurusan KTNA Nasional untuk periode kepengurusan berikutnya serta membahas masalah-masalah umum kegiatan KTNA Nasional.

4.18.2 Tujuan

Melakukan konsolidasi kepengurusan dan kegiatan KTNA Nasional dalam rangka penijauan kembali pemilihan dan atau pemantapan kepengurusan KTNA nasional untuk kepengurusan berikutnya.

4.18.3 Teknik Pelaksanaan

a. Musyawarah dipimpin oleh ketua periode lama dan atau dipilih berdasarkan kesepakatan peserta

b. Menetapkan agenda musyawarah dan tata tertib berdasarkan atas kesepakatan peserta

c. Merumuskan kesepakatan-kesepakatan hasil musyawarah

d. Menyusun laporan tertulis hasil musyawarah

4.18.4 Keunggulan

a. Merupakan wadah pertukaran informasi sesama kontak tani-nelayan andalan se-Indonesia

b. Memantapklan kepengurusan KTNA nasional untuk periode berikutnya

4.18.5 Kelemahan

a. Tidak dapat menyerap peserta lebih banyak

b. Kurang efisien dalam pelaksanaan

4.19 Rembug Utama

4.19.1 Pengertian

Rembug utama merupakan pertemuan kelompok kontak tani-nelayan andalan nasional dalam rangka menilai, memperbaiki, mengembangkan kontak tani-nelayan dalam kegiatan pembangunan pertanian



4.19.2 Tujuan

a. Mengevaluasi perkembangan pelaksanaan hasil pertemuan

b. Memantapkan keterpaduan kelompok tani-nelayan dengan instansi lain serta dimantapkannya kelembagaan petani, peranan dan peran serta petani dalam pembangunan pertanian

c. Menyusun program kerja KTNA Nasional;

4.19.3 Teknik Pelaksanaan

a. Rembug utama dipimpin oleh ketua terpilih

b. Ketua terpilih diwakili oleh anggiota kelompok kontak tani-nelayan masing-masing propinsi, yang menyampaikan evaluasi pelaksanaan kegiatan periode tahun lalu

c. Rembug utama menetapkan rencana kerja yang akan datang

d. Rembug utama menetapkan kesepakatan nasional dan regional dengan utusan petani nelayan ASEAN

e. Sekretaris rembug utama membuat laporan secara tertulis

4.19.4 Keungulan

Keterpaduan KTNA se-Indonesia dengan instansi terkait lainnya dapat terjalin

4.19.5 Kelemahan

a. Tidak dapat dipakai untuk topik yang lain

b. Tidak dapat menyerap peserta yang lebih banyak



4.20 Siaran pedesaan melalui radio dan televisi.

4.20.1 Pengertian

Siaran pedesaan melalui radio adalah siaran khusus yang ditujukan bagi para petani dan keluarganya dengan maksud menyebarkan secara cepat informasi-informasi dan pengetahuan baru dibidang pertanian seluas-luasnya. Dengan mengorganisasikan kelompok pendengar maka efektivitas penangkapan informasi ditingkatkan sehingga memungkinkan terjadinya adopsi. Metode siaran pedesaan tidak bisa berdiri sendiri. Ia hanya efektif sebagai penunjang metode-metode lain. Siaran pedesaan selain melalui radio juga dapat dilakukan melalui televisi.

4.20.2 Tujuan

a. Membangkitkan kesadaran dan perhatian

b. Menumbuhkan minat dan keingintahuan

c. Menyebarluaskan informasi secara tepat dan meluas.

d. Menyabarluaskan pengertian teknologi baru dibidang pertanian

e. Membangkitkan kesadaran dan perhatian akan pentingnya pemeliharaan kelestarian sumberdaya alam, teknologi baru, pemasaran hasil.

f. Mendorong minat untuk meningkatkan produksi pertanian dalam hal kuantitas dan kualitas

g. Membangkitkan apresiasi dan sikap positif terhadap kegiatan pembangunan pertanian.

4.20.3 Teknik pelaksanaan

a. Lakukanlah kerjasama dengan stasiun radio, atau televisi setempat

b. Mintakan jam siaran yang sesuai dengan kebiasaan dan waktu senggang dari pendengar

c. Waktu siaran tidak perlu panjang: 5 sampai 10 menit sudah cukup (seluruh acara siaran biasanya 30 menit)

d. Tumbuhkan kelompok pendengar atau bina kelompok pendengar yang sudah ada, dalam bentuk:

1) Mengaktifkan kegiatan pendengar secara teratur.

2) Membimbing kegiatan diskusi

3) Mendorong kegiatan berkorespondensi (berkirim surat) kepada penyelenggara

4) Mendorong tumbuhnya kegiatan kelompok

e. Kunjungi kelompok pendengar secara teratur dan berikan kepada mereka, bila ada, bahan-bahan bacaan yang menunjang isi acara siaran pedesaan

f. Ajak penyelanggara siaran ke desa atau tempat kelompok pendengar untuk melakukan wawancara dengan mereka. Hasilnya disiarkan.

g. Bahan-bahan yang akan disiarkan hendaknya memenuhi persyaratan:

1) Mudah dimengerti

2) Melingkupi satu masalah saja.

3) Bahasanya sederhana

4) Singkat tetapi lengkap

5) Tidak menyiarkan terlalu banyak masalah ketrampilan melainkan lebih banyak pengetahuan umum

6) Gunakan bahasa yang dapat atau mudah dimengerti

7) Hangat (actual)

8) Bersifat memecahkan masalah

9) Terjamin kebenarannya

4.20.4 Keunggulan

a. Metode ini relatif murah

b. Sangat cepat dan meluas dalam menyebarkan informasi

c. Efektif untuk mendorong adopsi dalam tahap sadar dan minat

4.20.5 Kelemahan

a. Tidak langsung, tidak spesifik dan tidak dapat mengajarkan keterampilan

b. Tidak semua petani memiliki radio atau televisi.

c. Gangguan cuaca dan pesawat pemancar serta penerima sangat berpengaruh.

4.21 Surat menyurat

Surat menyurat kepada perorangan merupakan metode yang bermanfaat untuk :

a. Menyampaikan dan memperoleh informasi

b. Memperoleh dukungan kerjasama

c. Memberikan penghargaan atas prestasi kerja dan ucapan terima kasih atas kerja sama yang diberikan

d. Memberikan saran, misalnya tentang pelaksanaan demonstrasi hasil, dan

e. Menghindarkan salah pengertian, karena daya ingat yang terbatas, dan bahasa lisan kadang-kadang sulit dipahami

Surat menyuurat kepada perorangan ini sebaiknya pendek, menggunakan bahasa yang jelas, dan meningkatakan hubungan yang bersahabat dengan petani, walaupun petani penerima surat itu harus meminta bantuan orang lain untuk membacakan surat tersebut.

4.22 Temu Akrab

4.22.1 Pengertian

Temu akrab adalah ramah tamah antara peserta suatu pertemuan dari seluruh Indonesia/satu proppinsi/satu kabupaten/satu kecamatan/satu desa dengan masyarakat setempat

4.22.2 Tujuan

Untuk saling mengenal secara pribadi antara peserta pertemuan dengan pemuka masyaratakat, pamong/aparat desa/kecamatan setempat.

4.22.3 Teknik pelaksanaan

a. Temu akrab dilakasanakan di lokasi pertemuan peserta pada tempat dan waktu yang ditetapkan (Lapangan Bali Desa dan balai pertemuan lainnya).

b. Pertemuan diatur oleh Pemda/ Panitia lokal setempat bekerja sama dengan ketua kontingen masing-masing daerah.

c. Untuk menyemarakan acara Temu Akrab dapat diadakan acara kesenian secara spontanitas.

4.22.4 Keunggulan

a. Dapat lebih mempererat hubungan sesama peserta pertemuan

b. Pelaksanaan lebih santai

c. Dapat menampung peserta lebih banyak

4.23 Temu Karya

4.23.1 Pengertian

Temu karya adalah pertemuan antar petani-nelayan, untuk bertukar pikiran dan pengalaman serta belajar atau saling mengajarkan sesuatu keterampilan dan pengetahuan untuk diterapkan.

4.23.2 Tujuan

a. Membuka kesempatan tukar menukar pengalaman dan keterampilan

b. Mempercepat penerapan teknologi baru

c. Memperluas cakrawala berpikir

d. Meningkatkan keakraban antar petani-nelayan





4.23.3 Teknik pelaksanaan

a. Persiapan

1) Konsultasi dengan berbagai pihak yang terkait

2) Undangan disampaikan kepada peserta

3) Mempersipakan tempat dan peralatan temu karya

b. Pelaksanaan

1) Pimpinan sidang, sebaiknya kontak tani-nelayan

2) Pembicara/demonstrator, yaitu petani-nelayan

3) Penulis ditetapkan oleh penyelenggra

4) Materi dipersiapkan dan disampaikan sendiri oleh pembicara/ demonstrator

5) Acara dilakukan di ruangan atau di lapangan

4.23.4 Keunggulan

Untuk menumbuhkan keyakinan, kepercayaan diri dan swadaya petani-nelayan dalam penerapan teknologi pertanian.

4.24 Temu Lapang

4.24.1 Pengertian

Temu lapang adalah pertemuan antara para petani-nelayan dengan peneliti untuk saling tukar menukar informasi tentang teknologi yang dihasilkan oleh peneliti dan umpan balik dari petani-nelayan

4.24.2 Tujuan

a. Membuka kesempatan bagi petani nelayan untuk mendapatkan informasi teknologi hasil pertanian

b. Membuka kesempatan bagi para peneliti untuk mendapatkan umpan balik dari hasil-hasil penelitiannya

c. Menyalurkan teknologi dikalangan petani nelayan secara lebih cepat

d. Menjalin hubungan akrab antara peneliti, penyuluh dan petani-nelayan.

4.24.3 Teknik pelaksanaan

a. Penyelenggara mengadakan kontak pendahuluan

b. Penyuluh menyiapkan lahan dan petani-nelayan

c. Undangan dipersiapkan oleh penyelenggara

d. Moderator, sebaiknya oleh kontak tani yang ditetapkan oleh penyelenggara

e. Pembicara, yaitu para peneliti yang ditunjuk dan ditetapkan sebelumnya.

f. Narasumber, yaitu para peneliti lainnya yang sesuai/berhubungan erat dengan materi yang dibicarakan.

g. Penulis ditetapkan oleh penyelenggara

h. Materi dipersiapkan dan disampaikan sendiri oleh pembicara

i. Acaranya dapat dilakukan di ruangan atau di lapangan

4.24.4 Keunggulan

a. Jumlah sasaran dapat lebih besar

b. Mempercepat proses adopsi (sadar dan minat) secara murah dan cepat

c. Menjajagi reaksi dan pendapat masyarakat terhadap sesuatu gagasan

4.24.5 Kelemahan

a. Tidak dapat digunakan untuk membahas masalah secara mendalam

b. Waktu bertukar pikiran terbatas

c. Bila peserta/pengunjung kurang, dapat merusak tujuan acara

4.25 Temu Tugas

4.25.1 Pengertian

Temu tugas adalah pertemuan berkala antara pengemban fungsi penyuluhan, penelitian, pengaturan dan pelayanan dalam lingkup Departemen Pertanian.

4.25.2 Tujuan

Mencapai suatau kesatuan pandangan, sikap dan perilaku dalam melaksanakan suatu kegiatan pembangunan pertanian.

4.25.3 Teknik Pelaksanaan

a. Mempersiapkan topik acara dan isi kegiatan

b. Konsultasi dengan kontak tani dan aparat setempat.

c. Menyampaikan undnagan kepada para peserta sebelumnya topik yang akan dibahas

d. Memberikan kesempatan kepada semua peserta untuk mengemukakan pendapatnya dan hindarkan dominasi beberapa orang saja

e. Hindarkan perdebatan yang mengarah pertengkaran

f. Membuat kesimpulan pembicaraan dan saran-saran yang disampaikan kepada para peserta pada saat penutupan

4.25.4 Keunggulan

a. Merupakan tempat tukar menukar informasi bagi pengemban tugas dan fungsi penyuluhan, serta peneliti dan sebagainya

b. Dapat menampung gagasan baru untuk ditindak lanjuti

c. Menumbuhkan rasa ikut bertangung jawab terhadap suatu gagasan

4.25.5 Kelemahan

a. Tidak dapat dipakai untuk membahas masalah secara mendalam

b. Waktu tukar pikiran terbatas

4.26 Temu Usaha

4.26.1 Pengertian

Temu usaha adalah pertemuan antara petani-nelayan dengan pengusaha di bidang pertanian

4.26.2 Tujuan

a. Menumbuhkan rangsangan ke arah usaha tani komersial, kerjasama usaha dan kewiraswastaan

b. Membuka kesempatan bagi petani-nelayan untuk mempromosikan hasil usahanya

c. Membuka kesempatan untuk menambah pengetahuan dibidang pemasaran serta di bidang teknologi produksi dan pengolahan hasil

d. Mengadakan transaksi usaha yang menguntungkan kedua belah pihak

4.26.3 Teknik pelksanaan

a. Persiapan:

1) Penyuluh pertanian yang diberi wewenang mengadakan kontak pendahuluan untuk membicarakan materi temu usaha

2) Kirimkan undangan kepada calon peserta

3) Lokasi dan peralatan dipersiapkan oleh penyelenggara sesuai dengan keperluannya



b. Pelaksanaan :

1) Pemimpin sidang, sebaiknya kontak tani nelayan

2) Narasumber dan notullis ditetapkan oleh penyelenggara

3) Buatlah kontrak kerja/kesempatan antara petani-nelayan dengan pengusaha secara tertulis.

4.26.4 Keunggulan

Menumbuhkan kegiatan usaha tani nelayan yanng berorientasi kepada pasar sehingga keuntungan yang diperoleh petani-nelayan meningkat.

4.27 Temu Wicara

4.27.1 Pengertian

Temu wicara adalah adalah pertemuan antara petani-nelayan dengan pemerintah, untuk bertukar informasi mengenai kebijaksanaan pemerintah dalam pembangunan, khususnya pembangunan pertanian, serta mengenai keinginan gagasan, dan pelaksanaan pembangunan oleh petani-nelayan di lapangan

4.27.2 Tujuan

a. Meningkatkan pengetahuan dan pengertian petani nelayan tentang pembangunan pertanian pada khususnya serta pembangunan nasional

b. Meningkatkan motoivasi petani nelayan untuk melaksanakan kegiatan pembangunan pertanian

c. Meningktakan keakraban antara petani nelayan dengan pemerintah dan peserta lainnya

d. Membuka saluran umpan balik dari masyarakat tani kepada pemerintah

4.27.3 Teknik Pelaksanaan

a. Pelaksanaan

1) Konsultasi dengan pemerintah setempat dan berbagai pihak yang terkait untuk mempersiapkan segala sesuatunya

2) Undangan dibuat oleh penyelenggara dan disampaikan langsung kepada peserta dan pejabat pemerintah yang terkait

3) Tempat penyelenggaraan temuwicara hendaknya cukup luas dan nyaman. Peralatan (pengeras suara, alat peraga, kursi dll) yang diperlukan, disediakan sesuai dengan keperluan.

b. Pelaksanaan

1) Pimpinan sidang, dan notulis sebaiknya kontak tani-nelayan

2) Susunan acara dibuat sesuai dengan keperluan

3) Materi temu wicara, berupa uraian tentang kebijaksanaan pemerintah dan pelaksanaannya di daerah, serta gagasan dan masalah-masalah petani.

4) Penyelenggara menyediakan panduan bagi peserta

5) Pimpinan sidang bertindak sebagai pengatur waktu, acara tanya jawab, dan menyimpulkan hasil temuwicara

4.27.4 Keunggulan

Untuk menumbuhkan komunikasi tatap muka dan saluran umpan balik yang sehat, antara penentu kebijakan pembangunan pertanian dengan petani nelayan

4.28 Widya Wisata

4.28.1 Pengertian

Widyawisata adalah suatu perjalanan bersama yang dilakukan oleh kelompok tani nelayan, untuk belajar dengan melihat suatu penerapan teknologi dalam keadaan yang sesungguhnya, atau melihat suatu akibat tidak diterapkannya teknologi di suatu tempat

Metode widya wisata sering dikelirukan dengan metode karya wisata. Prinsip utama widyawisata adalah belajar dengan minat, sedangkan prinsip utama karya wisata adalah belajar dengan berbuat.

4.28.2 Tujuan

a. Meyakinkan peserta dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk melihat sendiri hasil penerapan suatu teknologi, demonstrasi suatu keterampilan, alat baru dan sebagainya

b. Membantu peserta mengenal masalah, menumbuhkan minat dan perhatian, serta memotivasi untuk melakukan sesuatu hal

4.28.3 Teknis Pelaksanaan

a. Penentuan tempat yang akan dikunjungi seta apa yang akan dilihat dan dipelajari (antara lain demonstrator budidaya dan pengolahan hasil, daerah-daerah agrowisata, gambaran tentang tempat/obyek yang akan dikunjungi), perjalanan, biaya pelaksanaannya, susunan peserta dan pimpinannya serta menghubungi pejabat yang akan dikunjungi.

b. Selalu mengupayakan kepentingan kelompok

c. Di tiap tempat yang dikunjungi, beri kesempatan seluas-luasnya kepada peserta untuk melihat, mendengar dan bertukar pikiran

d. Bantu mereka dalam membuat catatan-catatan yang diperlukan

e. Atur agar acara kunjungan tidak terlalu padat dan membosankan

f. Perhatikan dan usahakan agar ada rekreasi, kesenangan perjalanan dan kegembiraan kelompok

g. Pilih kelompok yang serba sama (homogen untuk kunjungan yang bersifat khusus dan kelompok yang mewakili segala golongan untuk kunjungan yang bersifat umum

h. Pada setiap kunjungan usahakan agar para peserta diberikan kesempatan juga untuk menguraikan hasil usaha mereka sendiri

i. Segala biaya pelaksanaannya ditanggung oleh semua peserta, atau bantuan dari instansi

4.28.4 Keunggulan

a. Membina keakraban daiantara peserta dan antara peserta dengan petani nelayan/kelompok yang dikunjungi

b. Menimbulkan pengertian yang lebih jelas

c. Memperluas wawasan

d. Memotivasi peserta untuk melakukan suatu kegiatan

e. Menumbuhkan sikap kepemimpinan diantara peserta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar